” Sidak yang kami lakukan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya,” ujar Suyatno.Dari hasil pengamatan kami ini seharusnya kotoran sapi yang kasar diambil dulu baru disemprot. Namun yang terjadi kotoran langsung disemprot dan airnya mengalir ke sungai hingga menyebabkan pencemaran sungai.
Dari hari ke hari limbah yang mengalir ke sungai semakin banyak apalagi IPAL belum terbangun akibat gagal tender pada tahun 2021 lalu. Dari sekitar 211 ekor sapi bila semua kotoran cair mengalir ke satu titik tempat di sungai dan jumlahnya banyak, maka secara langsung berimbaa pada warga yang di bawah.
Setelah sidak ini diharapkan dinas terkait segera melakukan sosialisasi dan penyuluhan pada peternak agar dengan kesadaran diri mengelola dengan baik limbah kotoran sapi sehingga akan mengurangi tingkat pencemaran.” Jika nanti Ipal sudah dibangun LH semoga tidak ada pencemaran lagi,” ungkap Suyatno legislator 5 periode ini.(*)