Ia menegaskan, penganugerahan gelar doktor honoris causa dari FISIP UB ini benar-benar dilakukan dengan cermat.
“Oleh karena itu, kami harus mempelajari dengan cermat kelayakan seorang promovendus, di sini ada ketua senat sekaligus promotor (Prof Dr Ir Darsono Wisadirana), yang kami pelajari rekam jejak seorang calon penerima doktor honoris causa atau seorng promovendus,” ujarnya.
FISIP UB juga berencana akan membuat kurikulum khusus demokrasi kebangsaan.
“Kami sudah diskusi dengan Pak Surya Paloh, dengan Pak Rektor, dengan Bu Menteri Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), nanti akan dibuatkan kurikulum khusus untuk demokrasi kebangsaan, dan Pak Surya Paloh menjadi guiden kita, untuk menata masa depan bangsa ini menjadi lebih baik dan lebih kuat untuk di masa akan datang,” jelas Sholih.
Sementara itu, promovendus Surya Paloh mengucapkan terima kasih kepada FISIP UB. Paloh yang juga Ketua Umum DPP Partai NasDem mengaku tidak menduga mendapatkan gelar kehormatan DOktor Honiris Causa.
“Ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya. Saya bahkan beberapa kali mengatakan, apakah tidak salah pilih. Apakah saya masih pantas untuk mendapatkan sebagai doktor honoris causa. Tapi inilah sebuah catatan perjalanan hidup saya terima.,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh menyampaikan orasi ilmiah promovendus pemberian gelar kehormatan doktor honoris causa ‘Meneguhkan Politik Kebangsaan’ oleh Surya Paloh. Acara yang digelar di auditorium Samantha Krida UB Malang ini juga dihadiri tokoh-tokoh penting seperti Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri LHK Siti Nurbaya, serta undangan lainnya.
Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada Surya Paloh yang dikenalnya sejak lama.
“Saya menyampaikan selamat atas penghargaan doktor honoris causa kepada Pak Surya Paloh,” ujar Jusuf Kalla.
JK menambahkan, Surya Paloh merupakan tokoh yang sedari dewasa sudah menginginkan perubahan.
“Apakah di bidang politik, bisnis. Karena itu, bukan hanya dengan bicara. Justru juga dengan partainya, itu selalu idenya bagaimana menjadi lebih baik dalam perubahan-perubahan politik dan ekonomi, konsisten dengan media, untuk mencapai negara maju dengan perubahan-perubahan yang baik,” tutur JK. (*)