Kamis, 28 Maret 2024
27 C
Surabaya
More
    HeadlineSTB dan Antena Biasa Mengubah Jendela Dunia

    STB dan Antena Biasa Mengubah Jendela Dunia

    SIDOARJO (WartaTransparansi.com) – Pengamat kebijakan publik dari Univesitas Muhammadiyah Sidoarjo, Ahmad Riyadh UB P.hD menyatakan bahwa teknologi sederhana Set Top Box (STB) dengan antena biasa bakal mengubah jendela dunia bagi pemirsa televisi di Indonesia. “Alhamdulillah, walaupun setiap perubahan ada plus minus, InsyaAllah ke depan plusnya akan lebih banyak,” katanya kepada WartaTransparansi.com.

    Dihubungi saat masih melakukan perjalanan studi banding ke Amerika Serikat, Riyadh —biasa dipanggil—, menegaskan bahwa televisi digital adalah keniscayaan. Oleh karena itu, lanjut dia, jika sesuai dengan amanat Undang Undang Cipta Kerja bahwa pada tanggal 2 November 2022, televisi analog sudah berakhir, maka itulah awal perubahan.

    Menurut dia, setiap perubahan dengan melibatkan hampir seluruh publik atau masyarakat di tanah air, maka membutuhkan waktu transisi dan sekaligus perubahan kebiasaan dari teknologi canggih digital.  “Saya hasil yakin, InsyaAllah dengan sistem pendampingan kepada publik maka sejumlah teknologi yang menyertai seperti peringatan dini untuk bencana,  juga data pendukung akan membawa manfaat dalam kehidupan masyarakat,” tandas Riyadh.

    Baca juga :  Hasil Drawing Liga 3 Nasional, Persekabpas Tuan Rumah – Pasuruan United Berjuang di Garut

    Tetapi, lanjut dia, karena gerakan ASO ini serentak secara nasional, maka publik memerlukan pendampingan supaya lebih terbiasa dengan teknoogi canggih melalui TV Digital.  “Yang jelas sesuai petunjuk teknis dari Kementerian Kominfo, hanya dengan STB tidak memerlukan antena parabola dalam menerima sinyal digital, cukup menggunakan antene televisi biasa (UHF), siaran televisi digital menjanjikan gambar, suara, konten siaran, juga kualitas lainnya, maka manfaatnya sudah dapat dirasakan,” kata Riyadh.

    Kualitas televisi digital itulah, menurut Riyadh, maka akan mengubah jendela dunia dari berbagai informasi yang dapat dimanfaatkan secara positif, termasuk dunia pendidikan dan dunia usaha.

    Hanya saja, harapan dosen Umsida yang juga advokat ini, supaya moral bangsa tetap terjaga, maka literasi soal plus minus TV Digital jangan sampaikan dikesampingkan. “Menjaga moral anak bangsa tidak kalah penting. Karena dengan moral terjaga maka televisi siaran digital akan semakin bermarwah,” ujarnya secara diplomatis mengakhiri. (*)

    Baca juga :  Pemprov Jatim Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Bawean Tercukupi

     

    #ASO

    #analogswitchoff

    #TVdigital

    #siarandigitalindonesia

    #ASO2022

    Reporter : Djoko Tetuko

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan