Bupati Trenggalek dan Istri Kompak Promosikan UMKM Lewat Pameran, Bazar dan Fashion Show

Bupati Trenggalek dan Istri Kompak Promosikan UMKM Lewat Pameran, Bazar dan Fashion Show
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan istri Novita Hardini

Dimanakah Kabupaten Trenggalek Jawa Timur berada? Kabupaten ini berada di Propinsi Jawa Timur. Kabupaten di kawasan Mataraman ini memiliki 14 kecamatan dan aneka ragam wisata kuliner dan alam.

Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Trenggalek yang berjarak 180 km dari Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Sensus Penduduk 2020, kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.261,40 km² yang dihuni oleh 731.125 jiwa.

Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; sebelah selatan dengan Samudera Hindia; serta sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Ponorogo.

Bupati Trenggalek H. Mochamad Nur Arifin lahir di Trenggalek sejak 7 April 1990 dan ia menjabat Bupati Trenggalek sejak 28 Mei 2019. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Bupati Trenggalek mendampingi Emil Dardak. Dirinya menggantikan posisi sebagai Bupati karena Emil dilantik menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur pada 12 Februari 2019.

Bupati H. Mochamad Nur Arifin adalah pemimpin muda yang sudah memimpin Kabupaten Trenggalek dengan slogan Meroket. Dimana Trenggalek meroket tak hanya dikenal dengan ragam wisata kuliner dan alam, akan tetapi hasil kerajinan batik dan produk UMKM lainnya.

Dengan slogan Meroket tersebut, ternyata ada banyak harapan Cak Ipin atau Mas Ipin (sapaan akrab Mochamad Nur Arifin) dalam mengendarai roda pemerintahan 5 tahun ke depan. Terutama setelah dirinya ditetapkan menang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 silam bersama Emil Dardak Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini.

Inovasi bupati muda itu juga didampingi sang istri, Novita Hardini, yang cerdik dalam mengenalkan Trenggalek dalam ranah kesetaraan gender, inklusifitas, hingga produk lokal Trenggalek.

Novita juga sering menorehkan gagasannya dalam berbagai kegiatan. Salah satunya, Merayu Trenggalek Fashion Week (MTFW) yang digelar di Museum Tekstil di mulai tanggal 20-21 Mei 2022 di Ibu Kota Jakarta. Ternyata, kegiatan itu berdampingan dengan brand (merek) rintisan Novita Hardini yang dinamai “Merayu”

Puncak Gelaran Trenggalek Fashion

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, menyebut Merayu Trenggalek Fashion Week (MTFW) 2022 yang diinisasi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranesda) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan kegiatan akbar yang sangat penting bagi masyarakat khususnya kaum perempuan Trenggalek yang menjadi pelaku UMKM.

I Gusti Ayu Bintang Darmawati yang biasa di sapa Bintang Puspa Yoga ini mengatakan, kegiatan daerah yang diselenggatakan dikota-kota besar seyogianya menjadi ajang untuk  memperkenalkan sekaligus menumbuh kembangkan kembali UMKM daerah, yang sempat terpuruk dimasa Pandemi Covid-19.

“Mewakili pemerintah, saya mengucapkan terimakasih kepada Pemkab khususnya segenap insan Dekranesda Trenggalek, atas dedikasi dan kepeduliannya terhadap kaum perempuan yang menjadi pelaku UMKM, dalam meningkatkan perekonomian keluarganya,” kata Bintang Puspa Yoga, Minggu (22/05/2022).

Senada dengan Bintang Puspa Yoga, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki serta Kepala Staff Presiden, Moeldoko dalam sambutan virtual meyakini UMKM Trenggalek dibawah binaan Dekranesda akan semakin tumbuh dan berkembang, sehingga dapat senantiasa menjadi pilar ketahanan ekonomi bangsa.

Puncak gelaran MTWF di Museum Tekstil Jakarta diramaikan dengan catwalk para model yang mengenakan busana berbahan baku kain batik canting khas Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (21/5/2022).

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini menjelaskan, busana yang dipamerkan merupakan hasil kreasi para perancang busana nasional.

Oleh para desainer, kain batik canting digubah menjadi pakaian trendi dan kekinian. Jauh dari kesan jadul (jaman dulu).

“Tidak berlebihan apabila saya katakan bahwasanya kain batik yang dilukis canting oleh tangan-tangan perempuan Trenggalek, memiliki nilai lebih, mulai dari sisi keindahan, warna hingga kualitas bahan kain yang digunakan,” kata Novita.

Dalam ajang peragaan busana itu, Novita juga turut memamerkan busana berbahan batik khas Trenggalek hasil kreasi salah satu desainer ternama di Tanah Air.

Novita juga bersyukur, peragaan busana berbahan kain batik canting khas Trenggalek itu mendapat respons positif dari pengunjung.

“Alhamdulillah, sebagian besar masyarakat dan pengunjung mengaku merasakan atmosfer baru nan teduh, yang berbeda dengan event fashion show lain yang pernah mereka hadiri,” pungkas Novita.

Sesuai pantauan di acara kegiatan Trenggalek Fashion Week 2022 ini dilaksanakan oleh Event Organizer 28 Production. Acara berlangsung sukses dengan dihadiri banyak pihak. Tampak hadir Dewi Motik Pramono Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2009-2014 dan Trisya Suherman dari Ketua Umum Yayasan Global CEO Indonesia. (*)