GRESIK (Wartatransparansi.com) – Sebanyak 24 relawah PMI saat tengah ini mengikuti pelatihan khusus PP tingkat mahir di Diklat PMI Gresik. Mereka digembleng secara khusus sehingga mahir dalam penanganan bencana dan mencari solusi jika menemukan kendala di wilayah bencana.
Ketua Harian Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur H. Soebagyo SW mengharapkan agar peserta pelatihan PP (Pertolongan Pertama) tingkat mahir benar benar serius dan memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal.
Sebab pelatihan PP sangat penting mengingat nantinya peserta punya tugas lanjutan yakni mengembangkan di daerahnya masing masing.
Hal itu diungkapkan H. Soebagyo SW, ketika memberikan arahan sekaligus membuka pelatihan PP tingkat mahir di Diklat PMI Pusat di Gresik, Selasa (17/5/2022) pagi tadi. Menurutnya, tidak semua relawan berkesempatan mengikuti pelatihan. Hanya mereka yang sudah memiliki keahlian dan lolos seleksi.
Pelatihan melibatkan 24 peserta utusan dari kabupaten/kota se Jawa Timur. Pelatihan untuk kali ke tiga dilaksanakan dengan durasi hingga Sabtu depan.
Relawan PMI punya tugas yang tidak ringan dimana mereka harus berada dilokasi bencana enam jam setelah terjadi bencana dengan semangat kemanusiaan. Dan kedua adalah penyediaan UDD (unit donor darah). Ini esensi dari tugas PMI.
Didampingi Drs. Dwi Suyanto, Msi, Kepala Markas PMI Jawa Timur, Soebagyo SW, purnawirawan Kolonel TNI dengan berbagai jabatan strategis ketika masih aktif menjelaskan, mengapa pelatihan menjadi sangat penting. Menurutnya pelaksanaan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) tingkat Provinsi Jawa Timur akan berlangsung pada Juli 2022. Pada saat itu akan dilombakan dan disitulah implementasi kamampuan sesungguhnya setelah mendapatkan pelatihan semacam ini.
Pihaknya mengatakan pelatihan PP hari ini adalah bagian dari program PMI Jatim sebelumnya yang dilakukan melalui online mengingat Pandemi Covid-19 dan hari ini dilakukan secara tatap muka.
Dalam pelaksanaan tugas penanganan bencana, semisal penanganan APG (Awan Panas Gunung) Semeru Lumajang, tidak semua relawan bisa diturunkan di medan tugas. Mereka harus punya keahlian mulai dari dapur umum, assesmen, evakuasi sampai pemulihan.
PP tingkat mahir ini menjadi induknya. Apalagi di pelatihan ini pesertanya sudah senior semua.
“Saya berharap pasca pelatihan bisa di kembangkan di daerahnya masing masing. Dan relawan itu berada di kabupaten/kota,” tegas Soebagyo.
Disamping itu peserta harus memahami betul tentang tiga pilar yang meliputi pengurus dan staf, penanganan bencana dan relawan. Ketiganya harus berseiring. (sr).