Libur Lebaran, berkeliling Taman Safari dengan mobil “buggy”

Libur Lebaran, berkeliling Taman Safari dengan mobil “buggy”

Bogor (WartaTransparansi.com) Libur Lebaran, tahun ini, masyarakat dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman karena pemerintah mengeluarkan kebijakan cuti bersama untuk hari raya.

Berkunjung ke Taman Safari Indonesia dapat menjadi pilihan karena letaknya yang masih dapat dijangkau dari ibu kota. Pengunjung yang tidak membawa mobil sendiri kini mendapatkan pilihan lain untuk berkeliling kawasan konservasi tersebut untuk melihat satwa, yaitu naik mobil “buggy”.

Waktu menunjukkan pukul 15.00, udara yang dingin setelah hujan tidak menghalangi WartaTransparansi.com untuk naik mobil terbuka berkapasitas enam orang ini. Setelah mengikuti prosedur keamanan dan protokol kesehatan, rombongan langsung meluncur menuju Safari Journey.

Safari Journey, area satwa, biasanya dapat diakses dengan mobil pribadi atau bus jika bersama rombongan. Menaiki mobil terbuka “buggy” memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan pada musim libur Lebaran ini, terutama jika menyukai satwa.

Berbeda ketika naik mobil, dengan “buggy”, seolah tidak ada jarak antara pengunjung dengan satwa karena tidak terhalang kaca. Sensasinya seperti menjelajah hutan, dari balik masker, pengunjung dapat menghirup segarnya udara alam terbuka.

“Wewangian” dari satwa, yang biasanya membuat pengunjung menutup hidung, justru memberi sinyal betapa tidak ada jarak dengan satwa yang dibiarkan hidup di area yang dirancang semirip mungkin dengan habitat aslinya.

Sesekali, terdengar gemericik air dari sungai kecil dan “nyanyian” dari kerumunan gajah, mereka menjulurkan belalainya ketika melihat manusia seolah minta makan. Di lain waktu, mobil harus berhenti sebentar karena ada rusa kecil yang berada di tengah jalan.

Selama perjalanan, pemandu menjelaskan secara singkat satwa yang dilihat dan apa status konservasi mereka, seperti “endangered” (terancam) , “critically endangered” (kritis) atau “vulnerable” (rentan). Mobil juga akan berhenti sekitar 1-2 menit di setiap area satwa supaya dapat berfoto atau merekam aktivitas satwa.

Meski dapat berada sedekat mungkin dengan satwa, pengunjung tidak diizinkan memberi makan apalagi turun dari “buggy” dengan tujuan apa pun. Pengunjung juga diminta tidak memprovokasi satwa selama di sana.

Jika ingin memotret satwa dengan kamera atau ponsel, jangan menggunakan lampu flash karena dapat mengganggu mereka.

Demi keamanan diri dan satwa di Taman Safari, sebaiknya ikuti aturan tersebut betapa pun menggemaskannya satwa yang melintas di depan mata.

Rute Safari Journey untuk mobil “buggy” ini sedikit berbeda dibandingkan dengan yang menggunakan mobil tertutup. Dengan “buggy”, pengunjung akan diajak ke area karnivora yang memiliki jarak aman antara lintasan kendaraan dengan habitat satwa.

Di sini, pengunjung tidak akan melihat singa yang berjalan-jalan bebas layaknya di hutan rimba. Singa, puma dan macan tutul di area ini hidup di area terbuka yang dikelilingi parit besar, supaya mereka tidak menyeberang ke lintasan kendaraan.