Alhadad sendiri selain sukses sebagai pemain, dalam sejarahnya sebagai pelatih sudah berpengalaman malang melintang di persepakbolaan Indonesia termasuk di instansi TNI. Seperti PS TNI Angkatan Darat, menangani klub Asyabaab Salim Group di Piala Ligina 1 tahun 1994 yang lolos ke semifinal maupun Persijatim Solo FC dan Persim Maros.
Sebelum berkiprah di Deltras, dia sebelumnya sempat menangani Persija Jakarta tahun 2016 yang saat itu nyaris terdegradasi. Padahal, saat itu Persija diperkuat Greg Nwokolo dan Bambang Pamungkas. “Saya masuk dan bisa menyelamatkan Persija setelah 3 bulan atau 14 kali pertandingan tidak pernah menang. Hanya kalah dan seri. Padahal dilatih Paulo Camarco. Saat itu saya masuk di putaran ke dua langsung away ke Padang dan dapat 1 poin padahal semua tim main di Padang kalah semua. Tidak satupun tim dapat poin di Padang saat itu termasuk Persib dan Persebaya. Kemudian pertandingan kedua di kandang main di Solo tanpa penonton, karena Persija kena hukuman. Tetapi bisa menang,” cerita Mamak mengenang memori lama tersebut.
“Namun, untuk Deltras selanjutnya, kita serahkan ke manajemen tim. Saat ini, kita mensyukuri atas lolosnya Deltras ke Liga 2 musim depan,” tutupnya. (sr)