banner 728x90

Riyadh : Askot PSSI Surabaya Harus Jaga Persaudaraan

Riyadh : Askot PSSI Surabaya Harus Jaga Persaudaraan
Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jatim Ahmad Riyadh UB P.hD (kanan) dan Cholid Choromah.

Sehingga dalam persepakbolaan nasional, kata dia, apabila Surabaya beres berarti Jatim beres. “Dan apabila Jatim beres maka secara Nasional sepakbola juga akan beres,” tutur Exco PSSI yang juga Ketua Komite Wasit PSSI.

Mengapa jika Surabaya beres Jatim dan Indonesia beres, menurut Riyadh, karena sebagai bagian dari klub tertua separuh sepakbola Indonesia, tergantung pembinaan dan prestasi sepakbola di Jatim dan Surabaya.

Tanpa Kehadiran Pemerintah

Riyadh menegaskan bahwa sepakbola di Surabaya, selama ini tidak mendapat dukungan anggaran dari Pemko Surabaya atau tanpa kehadiran negara atau pemerintah.

“KONI dan Pemko Surabaya selama ini, tidak memberi anggaran kepada Askot Surabaya. Padahal ada
kewajiban negara hadir sesuai Inpres 3/2019 untuk memberikan dukungan sepenunya,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, jika tanpa pemerintah Askot Surabaya sukses, bagaimana ke depan bisa merangkul pemerintah dan semakin meningkatkan pembinaan pemain usia dini serta prestasi klub dan pemain.

Menurut Riyadh, sepakbola secara konstitusi tugasnya negara dan pemerintah. Tetapi jika masyarakat membantu untuk pembinaan, hal itu merupakan amal kebaikan.

Tetapi hasil kongres kali ini, harap Riyadh, bagaimana
caranya Wali Kota bisa hadir dalam kepengurus Askot PSSI Surabaya.

“Saya tidak pernah menghadiri Kongres, kecuali dua kali di Surabaya. Karena
Surabaya ini contoh dan jangan sampai hilang sebagai uswatun atau contoh dalam menyinari pembinaan prestasi sepakbola nasional,” tandas Riyadh.

Oleh karena itu, Riyadh berpesan agar pada proses pemilihan tidak menyebutkan para calon sebagai musuh, tetapi dengan bahasa lawan. Artinya sebagai lawan diskusi menyamakan perbedaan manuju kesamaan. Sehingga setekah pemilihan tidak ada permusuhan, tetapi menjaga dan meningkatkan persatuan dalam pembinaan sepakbola. (jt)