KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri menyelenggarakan sebuah penghargaan untuk mewujudkan desa tanggap, sehat dan tangguh menghadapi pandemi Covid-19, Selasa (1/3/2022).
Pemberian penghargaan itu dikemas lewat even “Satset Award 2022”, diberikan kepada desa yang dinilai berhasil melakukan percepatan penanganan Covid-19. Selain trophy dan piagam penghargaan. Pemkab Kediri telah menyiapkan anggaran total Rp1,5 miliar dalam bentuk bantuan keuangan khusus (BKK) bagi desa.
Penilaian terus dilakukan menyesuaikan kondisi dan situasi covid-19 di daerah.
“Nanti akan dipilih 15 desa berdasarkan hasil penilaian,” ujar Bupati Kediri Bupati Hanindhito Himawan Pramana, Senin (28/2)
Bagi desa terpilih mendapatkan Rp 100 juta untuk peningkatan infrastruktur. Adapun kriteria penilaian meliputi peran aktif anggota satgas desa, upaya satgas dalam rangka meningkatkan protokol kesehatan di masyarakat, besaran alokasi APBDes melalui penganggaran dana desa yang digunakan untuk penanganan covid 19.
Penilaian termasuk keberadaan sarana dan prasarana dalam rangka penanganan covid 19 di tingkat desa. Meliputi, tempat isolasi desa, posko desa, SOP penanganan bagi warga terkonfirmasi positif covid 19 dan kesiapan penanganan warga yang meninggal di rumah dengan status probable atau suspect covid 19.
Dengan nilai reward yang diberikan, pemerintah desa diharapkan berperan aktif dan ikut mendaftarkan desanya mengikuti Satset Award 2022 ini. Untuk informasi lebih lanjut, pemerintah desa diharapkan selalu mengikuti instagram satset_award.
Adapun kasus aktif covid-19 di Kabupaten Kediri hingga update 28 Februari 2022 mencapai 2.698 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 944 dirawat dan 1.754 melakukan isolasi mandiri baik di rumah masing-masing maupun ditempat isolasi terpadu yang disediakan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Sementara itu, untuk menjangkau pelayanan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri, Mas Dhito mengaktifkan kembali layanan telemedicine.Telemedicine merupakan layanan medis secara online yang memungkinkan bagi dokter atau tenaga medis memberikan layanan kesehatan kepada pasien.
“Melalui layanan telemedicine ini warga yang menjalani isoman dapat memanfaatkan untuk berkonsultasi dan mendapatkan pendampingan secara online lewat aplikasi WhatsApp” tuturnya.
Terpisah Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kediri Ahmad Khotib mengutarakan, layanan telemedicine ini, Dinkes bekerjasama dengan IDI Kabupaten Kediri dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Kediri. Pihaknya berharap layanan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi masyarakat yang menjalani isolasi mandiri.
Secara detail alur pelayanan telemedicine, lanjut dia, warga melakukan konsultasi kepada dokter pendamping lewat WhatshApp. Kemudian, peresepan obat dilakukan secara online, begitu pula untuk pemantauan dan pemberian panduan. Adapun untuk pengambilan obat dilakukan di puskesmas wilayah setempat.
“Untuk yang isolasi ditempat isoter hariannya konsultasi maupun pendampingan tetap lewat telemedicine, tapi secara berkala dipantau langsung,” pungkasnya. (Abi)