SURABAYA (WartaTranspaansi.com) – Menteri Sosial Tri Rismaharini tiba tiba saja namanya meroket dalam bursa Capres (Calon Presiden) 2024. Risma masuk tiga besar bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubrnur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Berdasarkan hasil riset Surabaya Survei Centre (SSC) yang dipublish pada Kamis lalu, mantan Walikota Surabaya itu dianggap cukup venomenal. Dia mencatatkan pada angka 10,8 persen.
Direktur SSC Mochtar W Oetomo mengatakan, berdasarkan hasil riset, Prabowo, Risma, dan Ganjar bersaing ketat secara elektabilitas yang menyasar responden dari kalangan emak-emak, ungkap Mochtar di Surabaya, Sabtu (26/2/2022).
Dalam survey tersebut, sebanyak 1.070 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 3 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dari kalangan emak-emak dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
Di survey elektabilitras, Ganjar memuncaki hasil dengan capaian 16,3 persen. Kemudian baru disusul Prabowo dengan perolehan 15,6 persen dan Risma 10,8 persen.
Sementara, nama-nama lain yang muncul seperti Khofifah dengan 5 persen, Anies Baswedan dengan 4,9 persen, Agus Harimurti Yudhoyono dengan 4,8 persen, Sandiaga Uno ada 3 persen, dan Ridwan Kamil meraih 2,3 persen.
Bahkan nama-nama lainnya masih di bawah lagi, seperti Erik Thohir dengan 2 persen, Muhaimin Iskandar 1,5 persen, Puan Maharani dengan 1,3 persen, Airlangga Hartarto dengan 0,8 persen, serta Moeldoko 0,6 persen. Sementara yang memilih lainnya ada 1,2 persen”, imbuhnya.
Meski demikian, pria yang juga dosen di Universitas Trunojoyo Madura ini mengungkapkan jika ceruk di kalangan emak-emak untuk bursa capres masih begitu terbuka.
“Di survey elektabilitas kali ini, 29,9 persen memilih tidak tahu dan tidak menjawab. Ini ceruk yang sangat potensial mengingat Pilpres masih di tahun 2024,” pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Februari 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. (sr)