Kamis, 30 November 2023
29 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaEri Minta Swab Hunter Digiatkan, Layanan Puskesmas 24 Jam

    Eri Minta Swab Hunter Digiatkan, Layanan Puskesmas 24 Jam

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Menghadapi lonjakan virus Covid-19 dan varian baru Omicron, Wali Kota Eri Cahyadi meminta jajarannya untuk menggiatkan kembali swab massal, swab hunter dan 3T.

    Menurut Eri, hal itu dilakukan agar pasien yang terpapar Covid-19 dapat diketahui dan cepat tertangani. “Kalau kita memasifkan kembali swab hunter dan 3T, kita akan lebih tahu kluster-klusternya, minimal tracing itu 1:20. Jangan sampai menjadi bom waktu seperti varian Delta di tahun 2021,” katanya, Selasa (8/2/2022).

    Agar pasien Covid-19 cepat ditangani, ia kembali memperpanjang pelayanan di Puskesmas selama 24 jam non stop. Seperti di tahun 2021, ia ingin pasien yang ada di tingkat kelurahan dan kecamatan cepat teratasi setelah dinyatakan positif atau reaktif Covid-19.

    Baca juga :  Tingkatkan Pelayanan, RSUD Soewandhie Ubah Skema Antrean Pasien

    “Kita sudah buka pelayanan dan pemeriksaan di puskesmas selama 24 jam. Setelah dinyatakan positif, bisa langsung dibawa ke isoter HAH atau RSLT untuk dirawat,” ujarnya.

    Ia kembali menegaskan pentingnya menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Dan, jika ada warga Surabaya yang terkonfirmasi positif Covid-19, diharapkan segera melapor ke puskesmas terdekat atau datang ke isoter yang disediakan oleh Pemkot Surabaya.

    “Tolong, bagi yang bergejala ringan jangan ke RS, kami sudah imbau kemarin. Kecuali, kalau sudah parah dan menengah, baru langsung ke RS. Masalahnya itu bisa menambah kapasitas bed di RS. Yang kedua, kasihan dengan pasien lainnya yang benar-benar butuh pelayanan serius. Insya Allah, nakes kita aman, memang sebagian ada yang kami kerahkan untuk vaksinasi,” tegasnya.

    Baca juga :  Pemkot Surabaya Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Konflik Gaza Palestina

    Disinggung soal kekuatan tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya, Eri memastikan aman dan tercukupi.

    Kepala Satpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, saat ini ia bersama jajarannya sedang melakukan berbagai langkah antisipasi sesuai instruksi Wali Kota Eri. Diantaranya, melakukan swab hunter, pengoptimalan aplikasi PeduliLindungi di tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU), pengaturan jam buka tutup warung kopi (warkop), swalayan, café dan masih banyak lainnya.

    Eddy mengaku, telah mengirim surat ke tingkat kelurahan dan kecamatan se-Surabaya untuk melakukan giat rutin penertiban, terkait antisipasi dan pencegahan Covid-19 varian Omicron.

    “Yang paling utama itu penerapan prokes dan QR code PeduliLindungi. Kemarin saya temukan pelanggaran, berdasarkan laporan warga, di Empire Palace itu hanya ada tiga orang dari 3.000 peserta yang memakai aplikasi,” katanya.

    Baca juga :  Di FGD SMSI Surabaya, Wali Kota Eri Ajak Pelajar Bijak Gunakan Medsos

    Menurutnya, kegiatan itu melanggar prokes dan dikenakan denda maksimal. Bahkan, bersama jajaran camat dan polsek setempat, lokasi tersebut langsung disegel.

    “Kegiatan waktu itu tidak ada asesmennya. Yang kami segel bukan gedungnya, tapi ruang pertemuannya,” tegasnya.

    Eddy juga mengatakan, sejauh ini masih ada beberapa RHU yang melanggar, salah satunya melanggar jam operasional.

    “RHU yang melanggar jam operasional itu di kawasan Tenggilis. Itu sudah ditutup oleh pak Camat. Kita sudah buatkan edarannya, kita tegaskan kembali, sampai ada yang melanggar pasti kita tutup, kita denda, izin operasionalnya dihentikan selama seminggu,” tegasnya. **

    Editor : wetly

    Sumber : WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan