Asrama Haji Surabaya Pusat Isoter Covid-19

Asrama Haji Surabaya Pusat Isoter Covid-19

“Seperti yang diprediksi oleh Kementerian Kesehatan bahwa 22 Maret nanti adalah puncak melonjaknya Covid-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yakni kesiapan rumah sakit, isoter, juga kerelawanan untuk PPKM Mikro dan kampung tangguh,” jelasnya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta masyarakat untuk bekerjasama memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan dengan terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M).

“Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik untuk pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta sinergi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus. Sehingga semua daerah juga diharapkan aman terkendali,” tuturnya.

“Kami bersama Forkopimda ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga covid-19 ini cepat berlalu,” tambahnya.

Sebelumnya, Khofifah juga melakukan maraton peninjauan isoter di Puskesmas Rawat Inap Sidayu, Kab. Gresik; RS Lapangan Ijen Boulevard, Kota Malang; RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan; dan Mall Pelayanan Publik (MPP), Kab. Sidoarjo.

Turut serta dalam kunjungan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kajati Mohammad Dhofir, Pangkoarmada II Surabaya Iwan Isnurwanto, serta Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

Sebagai informasi, menurut data nasional per tanggal 6 Februari 2022, kumulatif konfirmasi kasus Covid-19 di Jatim mencapai 411.649 kasus dengan penambahan 2.218 kasus baru. Sedangkan, kasus aktif saat ini mencapai angka 6.028 atau sekitar 1,46% dari keseluruhan kasus. Di sisi lain, kasus meninggal Jatim mencapai angka 29.792 dengan penambahan 7 orang atau 7,24%. Meskipun begitu, kasus sembuh mencapai 375.829 dengan penambahan 1. 238 kasus baru atau 91,30% dari total keseluruhan kasus.

Sementara itu, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim per 6 Februari 2022 relatif menurun drastis dari 1 Januari 2021. Di mana, BOR ICU tercatat 9 %, BOR isolasi tercatat 8%. (jon/guh)