Mengerahkan warga dengan jumlah sebesar itu, diakui oleh dr. Heri memerlukan perhatian khusus. Karenanya, PMI Kabupaten menggandeng Polres dan Polsek, Kodim dan Koramil, aparat Desa dan petugas dari Kecamatan. Pendataan dilakukan sehari sebelumnya yang langsung diberikan kartu antrian.
Sehingga begitu warga datang di tempat vaksinasi, hari ini, langsung menuju meja meja sesuai desanya masing masing. Mereka juga sudah ditentukan jamnya sehingga ini bisa menghindari kerumunan massa. Warga yang akan mengikuti vaksinasi juga wajib mengikuti prokes (protokol kesehatan) memakai masker dan cuci tangan.
Yang menggembirakan, kata dia, vaksinasi di Ngawi ternyata sudah menjadi kebutuhan masyarakat. Mereka datang tidak perlu lagi harus di iming iming hadiah dan sebagainya. Aparat desa pun ketika memberi tahu ada vaksin, dengan sendirinya mereka mendaftarkan diri. Itu menunjukkan bahwa mereka ingin sehat dan ini sangat memudahkan petugas pendataan dilapangan.
Dijelaskan oleh dr. Heri, pelaksanaan vaksinasi juga berjalan tanpa kendala, tertib dan aman. Petugas pemeriksaan hanya menemukan satu kasus yaitu satu seorang warga ketika diperiksa suhunya mencapai 200. Tapi setelah istirahat sekitar 10 menit ditensi lagi sudah turun akhirnya dilakukan suntikan. Dia hanya capek saja karena rumahnya agak jauh, katanya mengakhiri. (min)