Fikri mengisahkan, Rasulullah saat dalam Perang Khaibar, beberapa sahabat melihat jelas raut kekecewaan di wajah Rasulullah yang sigap berperan layaknya penyidik yang melakukan OTT.
Sebagaimana diberitakan rri.co.id, Selasa (19/10/2021) Nabi Muhammad SAW menemukan kharazan, semacam perhiasan manik-manik khas Yahudi seharga dua dirham pada jasad tentara tersebut.
“Sungguh! Saudara kalian ini telah menggelapkan harta rampasan perang di jalan Allah SWT,” kata Firli mengutip sabda Nabi Muhammad SAW.
Firli menegaskan segala ibadah yang dilakukan tidak bermakna sama sekali jika seseorang masih melakukan korupsi.
Firli juga menegaskan, bahwa
dari Hadits Riwayat (HR) Muslim, dapat disimpulkan bahwasanya sholat yang dikerjakan, sedekah yang diberikan, haji yang ditunaikan atau kebaikan lain yang telah dilakukan, tidak bermakna ibadah sama sekali di mata Allah SWT apabila seorang Muslim masih melakukan praktik korupsi dalam hidupnya.
Penguatan kisah Rasulullah sebagaimana dicontohkan dalam kehidupan masa kini untuk mensukseskan gerakan anti-korupsi adalah syiar tentang kebaikan. Oleh karena itu, memerlukan perenungan untuk menjalankan bersama-sama gotong royong dalam menjaga marwah negara.
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad, sangat tepat sebagai bagian mengingatkan Gerakan anti-korupsi, yang merupakan pilar utama menjaga moral berbangsa dan bernegara, juga menjaga kehidupan penuh barokah seluruh anak bangsa.