Blitar  

Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji, Pemerintah Diminta Ubah Kebijakan Sementara

Atasi Anjloknya Harga Telur 

Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji, Pemerintah Diminta Ubah Kebijakan Sementara
Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji ketika membagikan telur di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Mantenan, Blitar yang diterima KH. Dliya’uddin

BLITAR (WartaTransparansi.com) – Anjloknya harga telur hampir tiga bulan terakhir disikapi Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur M. Sarmuji dengan turun ke pasar pasar, mendengarkan keluhan peternakdan melakukan pembelian telur besar besaran di Blitar pada Kamis (7/10/2021).

Sehari sebelumnya Sarmuji keliling ke pasar di Tulungagung serta mengunjungi peternah di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban. Tujuannya, ingin mendengarkan keluhan para peternak disana.

Sarmuji tidak sekedar berkunjung. Pihaknya juga melakukan aksi borong 7 ton telur dari peternak rakyat. Kemudian telur yang dibelinya dibagikan kepada pondok pesantren, panti asuhan serta masyarakat yang membutuhkan di Kabupaten Blitar.

“Saya terus terang miris mendengar keluhan peternak. Aksi borong telur ini adalah upaya jangka pendek yang bisa dilakukan di tengah anjloknya harga telur yang sudah hampir tiga bulan belakangan. Semoga setelah ini banyak yang mengikuti,” ungkap Sarmuji, anggota Komisi Xl DPR RI kepada WartaTransparansi.com.

Di luar sana orang banyak mengira pasca  Pak Jokowi mengundang peternak ayam telur, persoalan beres. Padahal kenyataannya tidak,” ujar Sarmuji

“Anjloknya harga telur ini merupakan sebuah bencana yang memerlukan gerak cepat mitigasinya agar tidak terulang pada masa-masa mendatang. Ini sebuah bencana ekonomi yang membutuhkan mitigasi khusus. Bagi peternak dampaknya tidak kalah hebat di bandingkan dengan COVID-19,” Ungkap Sarmuji.

Selain memborong telur, Sarmuji juga meminta Pemkab maupun pemerintah provinsi untuk mengambil kebijakan yang memberikan dampak langsung bagi peternak telur. Salah satunya dengan cara menyerap telur dan menjadikannya komponen bansos.

“Pemerintah daerah atau provinsi bisa mengubah kebijakan untuk sementara dalam mengantisipasi pasokan telur yang melimpah, misalkan dengan mengganti protein hewani dengan telur untuk bansos dalam jangka waktu sebulan ini,” usulnya.

Sementara itu, Mujiatun, salah satu peternak yang hadir dalam rembug yang diinisiasi Sarmuji diketahui meminta pemerintah agar bisa menstabilkan harga telur dan pakan. ia berharap hal ini dapat mendukung peternak rakyat agar bisa terus berproduksi.

“Kami memohon kepada pemerintah untuk menstabilkan harga telur dan pakan. Harga telur bisa naik dan turun tetapi harga konsentrat jika sudah naik cenderung susah untuk turun,” ujar Mujiatun.