“Dengan banyaknya PAUD yang tidak dapat beroperasi pada masa pandemi ini membuat guru PAUD menjadi kelompok
rentan yang kehilangan pekerjaan,” ujar LaNyalla.
Dalam situasi itu, Senator asal Jawa Timur itu mendorong pemerintah untuk mengidentifikasi isu tersebut dan melakukan intervensi sosial untuk melindungi hak dan profesi guru PAUD.
LaNyalla juga menilai perlu adanya jaminan kerja, baik dengan pihak sekolah PAUD dengan menjadi guru PPPK
atau setidaknya pemerintah memberikan
treatment dalam bentuk bantuan sosial.
“Karena kelompok ini belum mendapat perhatian sejak BLT atau bansos lainnya digulirkan,” terang LaNyalla.
Studi menunjukkan, PAUD memobilisasi perempuan sebagai guru karena sifat pengasuhan anak usia dini yang dilekatkan dengan sifat feminim-nya dengan melihat peran guru PAUD sebagai perpanjangan peran ibu di rumah.
Berdasarkan riset telah teridentifikasi bahwa perempuan dari kelas sosial bawah merupakan kelompok paling rentan, sehingga terdampak paling parah oleh Covid-19.
Dengan demikian, infrastruktur perlu dialokasikan untuk melindungi dan memberikan mereka modal supaya bisa bertahan.(*)