Dua Tahun Berturut turut TPID Banyuwangi Terbaik

Dua Tahun Berturut turut TPID Banyuwangi Terbaik

“Seperti surplus beras di Banyuwangi dan di daerah lainnya, bisa segera disiapkan pasar ekspornya. Saya juga telah meminta pada Menteri Perdagangan dan Bulog produksi beras yang berlebih dari kebutuhan konsumsi masyarakat di berbagai daerah bisa disiapkan pasar ekspornya,” kata Jokowi.

Presiden menambahkan, produk-produk pangan di daerah yang bisa menjangkau pasar ekspor, akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran. “Produk-produk pangan saat ini sangat dibutuhkan. Dengan menjangkau pasar ekspor bisa memperbaiki neraca perdagangan dan pembayaran kita,” jelas Jokowi.

Presiden juga menyatakan daerah-daerah yang memiliki surplus produk pangan bisa memanfaatkan platform e-comerce untuk memperluas pasar. “Platform-platform digital seperti tanihub, sayurboks, sayurku, dan lainnya bisa mempercepat dan menjangkau pasar lebih luas,” tambahnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember Hestu Wibowo menambahkan, Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat sebagai TPID Terbaik karena banyak program pengendalian inflasi yang inovatif.

“Seperti digitalisasi di sektor pertanian. Selain itu peningkatan SDM pertanian dengan berbagai program seperti Jagoan Tani yang mendorong anak-anak muda berinovasi di sektor pertanian. Daerah lain juga punya program, tapi tidak seinovatif Banyuwangi,” kata Hestu.

Hestu juga mengapresiasi pada sinergitas dan komitmen para pemangku kebijakan di Banyuwangi.

“Ada komitmen kuat dari stakeholder seperti bupati, kepala Bulog, kepala perbankan, selalu intens dalam proses-proses high level meeting. Stakeholder di Banyuwangi mampu bahu-membahu dalam pengendalian inflasi,” jelasnya. (yin/min)