Jumat, 29 Maret 2024
32 C
Surabaya
More
    OpiniTajukDesa Mandiri Jatim Menuju Kampung Tangguh 
    Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

    Desa Mandiri Jatim Menuju Kampung Tangguh 

     

    Penambahan 662 jumlah desa mandiri berstatus IDM maju pada tahun 2021, keberhasilan itu menempatkan Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) terbebas dari desa tertinggal dan sangat tertinggal.

    Posisi desa di Pemprov Jatim lebih dekat menuju kampung tangguh. Dimana kampung (dusun setingkat Rukun Warga/RW) semakin mampu melakukan peningkatan administrasi dan pembangunan sesuai kebutuhan. Juga tangguh menghadapi berbagai kemungkinan musibah atau bencana, termasuk jika ada permasalahan sosial.

    Diketahui,
    saat ini peningkatan jumlah desa mandiri di Pemprov Jatim cukup signifikan dibanding pada tahun 2020 sebanyak 332 desa. Begitu pula pada status IDM maju yang meningkat tajam dari 2.621 desa pada tahun 2020 menjadi 3.283 desa.

    Pemprov Jatim memiliki 7.724 desa. Dengan jumlah desa sebanyak itu, memang tidak mudah untuk pemerataan pembangunan. Tetapi terbukti wilayah perkotaan dan pedesaan sesuai kebutuhan lokal mampu mandiri bahkan sebagian berstatus IDM maju.

    Bahkan berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2021 Kementerian Desa PDTT, jumlah desa mandiri dan maju di Jatim tertinggi di antara provinsi lain se Indonesia.

    Hal tersebut tertuang dalam SK Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Nomor 398.4.1 Tahun 2021 tentang Perubahan Keempat Atas Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa yang dirilis tanggal 19 Agustus 2021.

    Dalam pemutakhiran data IDM tahun 2021, tercatat 3.269 desa di Indonesia dinyatakan sebagai desa mandiri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 697 desa atau 21,32 persen berada di Jatim.

    Pencapaian ini merupakan yang tertinggi di Indonesia dan selanjutnya disusul oleh Jawa Barat di peringkat kedua dengan total 586 desa mandiri serta di peringkat ketiga Provinsi Jawa Tengah dengan total 199 desa mandiri.

    Tidak hanya status desa mandiri yang tertinggi, desa dengan status maju di Jatim juga tercatat mendominasi secara nasional dengan total 3.283 desa. Angka ini diikuti oleh Jawa Tengah dengan total 2.295 desa maju dan Jawa Barat sebanyak 2.102 desa maju.

    Atas pencapaian IDM tahun 2021 ini, Jumat (20/8/2021), di Gedung Negara Grahadi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa syukurnya karena pembangunan di tingkat pedesaan terus tumbuh baik berdasarkan Indeks Ketahanan Sosial (IKS) Indeks Ketahanan
    Ekonomi (IKE) dan Indeks Ketahanan Lingkungan (IKL) yang menjadi dasar dalam mengukur IDM.

    Pembangunan desa yang baik di Jatim tersebut juga mampu memberikan kontribusi laju penurunan angka kemiskinan di tingkat pedesaan khususnya pada Tri – Wulan II Tahun 2021.

    Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, per 21 Juli 2021 menyebut bahwa tingkat keparahan dan kedalaman kemiskinan di Jatim paling tipis jika dibandingkan provinsi lainnya di Pulau Jawa.

    Sementara itu, kontribusi terbesar angka penurunan kemiskinan di Jatim berada di wilayah pedesaan dengan total penurunan sebanyak 33.246 orang.

    Gubernur Khofifah menegaskan, dalam setiap proses pembangunan yang dilakukan terdapat ikhtiar agar terus menekan angka kemiskinan serta mendorong kesejahteraan masyarakat terus

    Keberhasilan mengentas Jatim dari desa tertinggal dan sangat tertinggal menjadi bukti komitmen Pemprov Jawa Timur dalam mengentaskan desa tertinggal dan mendorong kemandirian desa melalui berbagai program.

    Di antaranya ialah program Desa Berdaya dan Paman Desa yang memberikan stimulus berupa permodalan di tingkat desa.

    Program Desa Berdaya fokus pada empat aspek utama. Antara lain menumbuhkan inovasi untuk menggerakkan perekonomian desa berbasis potensi dan sumberdaya secara kreatif dan berkelanjutan.

    Kedua, mendorong hadirnya ikon desa yang khas melalui economic branding berbasis inovasi.

    Ketiga optimalisasi penggunaan dana desa untuk mendorong pertumbuhan ikon desa yang berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.

    Terakhir, menciptakan praktik keteladanan (good practices) sehingga menjadi sumber inspirasi.

    Untuk mendukung program tersebut, Pemprov Jatim telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20,1 miliar untuk Paman Desa dengan sasaran 301 BUMDesa. Kemudian anggaran untuk Desa Berdaya senilai Rp 15,1 miliar untuk 151 Desa Mandiri

    Gubernur Khofifah tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada para kepala daerah, camat, kepala desa dan seluruh pendamping desa, serta perguruan tinggi yang telah melakukan pendampingan, sehingga tercapainya peningkatan terhadap status IDM di Jatim.

    Diketahui, lima desa yang masuk dalam 10 ranking tertinggi nasional. Yaitu;
    Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,9981 – Desa Gentengkulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi dengan skor 0,9924 – Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu dengan skor 0,9886 – Desa Gentengwetan, Kecamatn Genteng, Banyuwangi 0,9867 – Desa Punten, Kecamatan Bumiaju, Kota Batu dengan skor 0,9775.

    Keberhasilan menempatkan desa mandiri IDM maju, jauh lebih hebat dan bermartabat didorong dan didukung menjadi kampung tangguh, sehingga cukup potret administrasi kampung, maka akan mampu mewujudkan kampung tangguh. Dari kampung tangguh akan menjadi desa tanggguh hingga bangsa dan negara tangguh. Dan mampu berbangsa, bernegara, dan beragama dengan baik juga bersahaja. Sehat, selamat, sejahtera, makmur berkeadilan.

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan