“Rate of Transmission Jawa Timur tercatat hari Rabu (18/8) adalah 0,45 artinya jauh dibawah 1, jadi bahwa proses penyebaran di Jawa Timur Insyaallah sudah makin terkendali,” tuturnya.
Terkait vaksinasi di Jatim, Gubernur Khofifah melaporkan bahwa 8,42 juta masyarakat Jawa Timur atau setara 26,46 % sudah tervaksin dosis pertama. Sedangkan untuk vaksin dosis kedua, jumlah masyarakat yang sudah tervaskin mencapai 4,53 juta orang atau setara 14,26%.
“Kami berharap kepada Bapak Presiden berkenan membantu pengadaan gedung cold storage untuk penyimpanan vaksin dan gudang obat yang kapasitasnya lebih besar di Dinas Kesehatan Jatim. Dan untuk percepatan tracing dibutuhkan tambahan 1 mesin PCR di tiap kabupaten/kota di Jatim. Lalu untuk percepatan whole genome sequencing dibutuhkan laboratorium BSL-3 untuk RSUD. dr. Soetomo dan RSUD. dr. Syaiful Anwar,” pintanya kepada Presiden Jokowi.
Pesan Presiden Kepada Kepala Daerah
Sementara itu, Presiden Jokowi berpesan kepada Gubernur Khofifah, Bupati/Walikota se Jatim dan Forkopimdanya bahwa virus Corona merupakan sesuatu yang sulit diduga dengan kalkulasi apapun, sehingga perlu penanganan ekstra. Ia juga meminta para kepala daerah bekerja dengan turun ke lapangan.
“Artinya kepala daerah harus benar-benar memahami keadaan wilayahnya, bagaimana kondisi riilnya. Baik terkait stok vaksin dan obat, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau ketersediaan oksigen dan sebagainya,” pesan Presiden Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut keberhasilan dalam menangani COVID-19 akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya bisa dilakukan dengan mempercepat serapan anggaran di daerah masing-masing.
“Penduduk Jatim sangat besar, saya minta semua kepala daerah bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing. Pengeluaran percepat, realisasi percepat, belanja-belanja percepat, belanja modal semuanya percepat, belanja barang semuanya percepat, semuanya berkaitan dengan uang beredar yang ada di daerah saudara-saudara,” tegasnya. (*)