Angkat Besi, Menjaga Tradisi Harumkan Merah Putih

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Angkat Besi, Menjaga Tradisi Harumkan Merah Putih

 

Jika keikutsertaan Kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, hanya mengibarkan bendera merah putih dengan melambaikan tangan sebagai kepantasan pada acara pembukaan. Maka Sabtu dan Minggu (24 dan 25 Juli 2021), cabang olahraga angkat besi
mencatat sejarah baru, menjaga tradisi dan mengharumkan bumi Pertiwi, mengibarkan merah putih.

Lifter putra Eko Yuli Irawan kembali mengharumkan nama Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih dari arena perlombaan angkat besi, di Tokyo International Forum dengan memperoleh medali perak.

Sehari sebelumnya, lifter putri Windy Cantika Aisah turun di kelas 49 kg putri yang digelar pukul 11.50, memberi modal Kontingen Indonesia dengan meraih medali pertama, medali perunggu.

Cabang olahraga angkat besi telah menorehkan sejarah baru dengan mencatatkan dua lifter meriah medali di arena Olimpiade Tokyo 2020,

Eko Yuli sendiri telah mencatat rekor baru dengan menyabet 4 medali selama empat kali mengikuti perhelatan Olimpiade.

Tercatat cabor angkat besi memulai catatan prestasi di Olimpiade Sydnei 2000 dengan meraih 3 medali dari lifter Raema Lisa Rumbewas (medali perak). Sri Indrayani (perunggu), dan Winarni Binti Slamet (perunggu).

Empat tahun kemudian pada Olimpiade Athena 2004, Cabor angkat besi hanya mampu mempersembahkan satu medali perak dari Raema Lisa Rumbewas.

Sukses meraih tiga medali perunggu kembali diulang pada Olimpiade 2008 Beijing dari lifter Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Raema Lisa Rumbewas.

Cabor angkat besi kembali bersinar pada Olimpiade 2012 London dengan meraih 2 perak dan 1 perunggu melalui perjuangan lifter Triyatno (perak), Citra Febrianti (perak), dan Eko Yuli Irawan (perunggu).

Era peningkatan prestai Eko Yuli Irawan pada Olimpiade Rio 2016 bersama Sri Wahyuni Agustuani meraih medali perak.