Kamis, 18 April 2024
25 C
Surabaya
More
    OpiniPojok TransparansiAngkat Besi, Menjaga Tradisi Harumkan Merah Putih

    Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

    Angkat Besi, Menjaga Tradisi Harumkan Merah Putih

     

    Jika keikutsertaan Kontingen Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, hanya mengibarkan bendera merah putih dengan melambaikan tangan sebagai kepantasan pada acara pembukaan. Maka Sabtu dan Minggu (24 dan 25 Juli 2021), cabang olahraga angkat besi
    mencatat sejarah baru, menjaga tradisi dan mengharumkan bumi Pertiwi, mengibarkan merah putih.

    Lifter putra Eko Yuli Irawan kembali mengharumkan nama Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih dari arena perlombaan angkat besi, di Tokyo International Forum dengan memperoleh medali perak.

    Sehari sebelumnya, lifter putri Windy Cantika Aisah turun di kelas 49 kg putri yang digelar pukul 11.50, memberi modal Kontingen Indonesia dengan meraih medali pertama, medali perunggu.

    Cabang olahraga angkat besi telah menorehkan sejarah baru dengan mencatatkan dua lifter meriah medali di arena Olimpiade Tokyo 2020,

    Eko Yuli sendiri telah mencatat rekor baru dengan menyabet 4 medali selama empat kali mengikuti perhelatan Olimpiade.

    Tercatat cabor angkat besi memulai catatan prestasi di Olimpiade Sydnei 2000 dengan meraih 3 medali dari lifter Raema Lisa Rumbewas (medali perak). Sri Indrayani (perunggu), dan Winarni Binti Slamet (perunggu).

    Empat tahun kemudian pada Olimpiade Athena 2004, Cabor angkat besi hanya mampu mempersembahkan satu medali perak dari Raema Lisa Rumbewas.

    Sukses meraih tiga medali perunggu kembali diulang pada Olimpiade 2008 Beijing dari lifter Eko Yuli Irawan, Triyatno, dan Raema Lisa Rumbewas.

    Cabor angkat besi kembali bersinar pada Olimpiade 2012 London dengan meraih 2 perak dan 1 perunggu melalui perjuangan lifter Triyatno (perak), Citra Febrianti (perak), dan Eko Yuli Irawan (perunggu).

    Era peningkatan prestai Eko Yuli Irawan pada Olimpiade Rio 2016 bersama Sri Wahyuni Agustuani meraih medali perak.

    Olimpiade Tokyo 2020 dengan penyelenggaraan 2021 karena masa pandemi Covid-19 seluruh dunia, cabang angkat besok mempersembahkan 2 medali membuka lumbung peroleh kontingen Indonesia.

    Lifter Putra Indonesia Eko Yuli Irawan berhasil meraih medali perak di Olimpiade Tokyo 2021.

    Dimana Eko berlomba di kelas 61 Kilogram di Tokyo International Forum.
    Sedangkan, medali emas diraih Li Fabin atlet asal China dan medali perunggu direbut oleh Igor Son dari Kazakhstan.

    Total angkatan keseluruhan Eko Yuli yakni 302 kg, membuat Eko Yuli menyumbangkan medali perak bagi Indonesia.

    Sedangkan Lifter Cina, Li Fabin, melakukan angkatan clean and jerk yakni 172 Kg, dan menempatkannya sebagai peraih medali emas dengan total angkatan 313 kg.

    Medali perunggu berhasil diraih oleh Igor Son asal Kazakhtan, dengan total angkatan 294 kg.

    Sabtu (24/07/21) siang WIB, juara dunia junior 2021, Windy Cantika Aisah, gadis 19 tahun ini digadang menjadi peraih medali pertama bagi Indonesia.

    Medali Emas sendiri akhirnya menjadi milik lifter China, Hou Zhihui, dengan total angkatan 210 kg usai menangkat 116kg di clean and jerk. Sementara itu, medali perak direbut oleh wakil India, Saikhom Chanu, dengan 202 kg.

    Dua medali perak dan perunggu persembahan angkat besi, menjadikan kontingen Indonesia menjawab tantangan menjaga prestasi pada masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

    Selamat dan sukses, angkat besi telah mengangkat bendera merah putih turut berkibar bersama bandara negara-negara yang sukses meraih medali. Setidaknya tradisi membawa pulang medali dari angkat besi kembali terbukti, walaupun belum mempersembahkan medali emas.

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan