JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Kementerian Kesehatan menyatakan tren kenaikan kasus covid-1 diprediksi terus terjadi sampai pertengahan Juli 2021. Saat ini, ada lima provinsi di Pulau Jawa alami lonjakan kasus Covid-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemkes, Siti Nadia Tarmizi menuturkan, puncak Covid-19 akan terjadi hingga lima pekan ke depan.
“Puncak Covid-19 ini diprediksi sampai lima pekan. Artinya di akhir Juni sampai Juli pekan ke-2,” ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi di Jakarta, mengutip rri.co.id, Jumat (18/6/2021).
Menurutnya, peningkatan Covid-19 terjadi akibat protokes yang mulai dilupakan. Selain itu, dampak mobilisasi massa secara besar pada saat bulan suci Ramadhan sampai usai Hari Raya Idul Fitri.
“Peningkatan yang merupakan dampak mobilitas saat sebelum Ramadhan, sebelum Lebaran, pasca Lebaran, dan protokol kesehatan yang kendor,” katanya.
Untuk menekan angka penyebaran yang lebih luas, dia mengimbau agar masyarakat mematuhi prokes secara ketat dengan menerapkan 5M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
“Sekarang masyarakat tetap disiplin 5M dan tes untuk deteksi dini sehingga kasus lebih cepat terdeteksi,” pungkasnya.
Lima Provinsi Pulau Jawa Tertinggi
Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 meningkat signifikan, khususnya terjadi pada 5 provinsi di Pulau Jawa.
“Per 13 Juni 2021 kasus Covid-19 nasional ada kenaikan 38,3 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Peningkatan ini cukup signifikan dan yang paling banyak menyumbang peningkatan ini adalah lima provinsi di Pulau Jawa,” kata Wiku dalam akun YouTube BNPB Indonesia, dikutip Jumat (18/6/2021).
Kenaikan kasus positif Covid-19 tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta mencapai 7.132 (5.804 vs 12.936), diikuti Provinsi Jawa Tengah di posisi kedua yang naik 4.426 (6.026 vs 10.452).
Di posisi ketiga ada Provinsi Jawa Barat naik 2.050 (7.129 vs 9.179), di posisi keempat ada Provinsi DI Yogyakarta naik 973 (1.595 vs 2.568) dan di posisi kelima ada Provinsi Jawa Timur naik 939 (1.794 vs 2.733).
Perkembangan kasus positif Covid-19 ini, kata Wiku, patut diwaspadai dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat. Dia meminta masyarakat jangan lengah apalagi ada varian baru Covid-19 yang lebih mudah menular.
Prokes seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus terus diterapkan dalam keseharian. Karena masyarakat tidak akan pernah tahu kapan akan tertular selama pandemi masih ada.
“Kenaikan minggu ini menunjukkan bahwa Covid-19 masih ada. Dan pandemi masih nyata di hadapan kita. Keadaan ini menjadi pengingat untuk meningkatkan semangat dalam disiplin protokol kesehatan dimana pun berada. Untuk itu, waspada menjadi kunci penting mencegah,” ujarnya. ***