Bupati Ikvina Harapkan Petani Tanam Padi Lima Varietas Unggulan dengan Pola Tanam Jarwo

Bupati Ikvina Harapkan Petani Tanam Padi Lima Varietas Unggulan dengan Pola Tanam Jarwo
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, saat memulai  menanam ragam varietas padi unggulan di  lahan seluas 7,5 hektar, dengan metode tanam jajar legowo (jarwo).

MOJOKERTO (WartaTransparansi.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, menyarankan para petani di Kab. Mojokerto menanam  Lima varietas padi unggulan dengan metode tanam Jarwo (jajar legowo). Dengan metode ini, hasil panin bsa meningkat hingga 30 % disbanding yang tidk menerapkan metode jarwo.

“Kelima jenis varietas padi unggulan adalah,   jenis  Inpari IR Nutri Zinc yang dikenal tahan stunting tanaman (kerdil), Pamelen atau Padi Merah Pulen, Inpari 32 HDB, Inpari 42 Agritan GSR, dan Inpari 45 Dirgahayu,” jelas Bupati Ikfina, didampingi, Teguh Gunarko Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Kamis, Jum’at (16-06-2021)

Masih kata Bupati, ragam varietas ini sudah diujicobakan di  lahan seluas 7,5 hektar, dengan metode tanam jajar legowo (jarwo). Metode ini dinilai mampu meningkatkan hasil panen kurang lebih 30%, dibanding yang tidak menerapkan.

Untuk mendukung keberhasilan ini, Bupati meminta jajarannya  agar dapat melakukan pemetaan ke depan. Artinya petani lebih memperhatikan lahan dan suplai  ketersediaan air, agar bisa mengidentifikasi potensi lahan dan metode tanam yang cocok untuk diaplikasikan.

“Lakukan pemetaan skala prioritas. Kita lihat dulu, sawah mana saja yang dapat ditanami dengan inovasi ini. Nanti kalau memerlukan irigasi dan teknis lain, bisa dikomunikasikan dengan PUPR ataupun dinas terkait lainnya,”tegas  bupati.

Disisi lain, bupati menginformasikan bahwa saat ini Kementerian Perdagangan memiliki program percepatan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG). Kehadiran SRG diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani. SRG dapat menjadi instrumen yang memberikan manfaat berupa sarana pembiayaan serta sarana tunda jual untuk perdagangan komoditas.

Banyak komoditas yang dapat diresigudangkan seperti gabah, beras, jagung, bawang merah, gula, garam dan beberapa komoditas lainnya. SRG memerlukan dukungan dan sinergi Pemerintah, baik Pusat dan Pemerintah Daerah.

“SRG menjadi salah satu solusi agar hasil panen tidak terjual murah. Karena biasanya jika hasil panen berlimpah, harganya menjadi murah. Di SRG inilah ada fungsi tunda jual,” tegas bupati.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Setia Puji Lestari,  menyatakan harapannya agar Kelima jenis varietas padi unggulan dapat menjadi salah satu langkah memaksimalkan potensi hasil pertanian daerah.

“Pengembangan ini dapat menunjang ketahanan pangan Kabupaten Mojokerto. Langkah ini harus kita laksanakan dengan gotong royong dan kerja sama dengan berbagai pihak,” terang Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto.
Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto,  Teguh Gunarko, menjelaskan pihaknya sudah  bekerja sama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, melaksanakan kegiatan tanam padi perdana demonstran usaha petani (demfarm) varietas bibit unggul, di lahan tani Desa Sadartengah Kecamatan Mojoanyar.

Catur Hermanto Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Lima varietas padi yang ditanam jenis  Inpari IR Nutri Zinc yang dikenal tahan stunting tanaman (kerdil), Pamelen atau Padi Merah Pulen, Inpari 32 HDB, Inpari 42 Agritan GSR, dan Inpari 45 Dirgahayu.

“Ragam varietas jenis padi jika ditanam dengan metode tanam jajar legowo (jarwo), dinilai mampu meningkatkan hasil panen kurang lebih 30%, dibanding yang tidak menerapkan,” kata Kepala BPTP, Jawa Timur

Selanjutnya Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi salah satu langkah memaksimalkan potensi hasil pertanian daerah.  (*)