Tajuk  

Gerakan Jaga Diri dari Ancaman Varian Baru Virus Corona

Oleh : Djoko Tetuko, Pemimpin Redaksi Wartatransparansi

Gerakan Jaga Diri dari Ancaman Varian Baru Virus Corona
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Palang Merah Indonesia dengan gugus tugas terdepan relawan, dari situs pmjatim.com, diinformasikan PMI Jawa Timur terjun langsung membantu penyemprotan desinfektan di Bangkalan, karena secara mengejutkan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Apalagi diketahui ditemukan varian baru.

PMI sebagai garda terdepan melakukan giat donor darah, memiliki fungsi sosial kemasyarakatan dan pelayananan kepada masyarakat. Demikian juga menghadapi tantangan baru bersatu melawan virus Corona varian baru.

Oleh karena itu, semboyan sesuai amanat undang undang nomor 1/2018, maka PMI harus siap setiap saat jika dibutuhkan masyarakat.

Diketahui, situasi dan kondisi pandemi Covid-19 membuat stok donor darah menjadi berkurang. Padahal, setiap saat pasokan kantong darah harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama pandemi Covid-19.

Namun, PMI tidak boleh beralasan kondisi ini untuk menyerah. Bahkan terus menggugah masyarakat di wilayahnya
untuk tetap konsisten untuk berdonor. Sekaligus menjaga stok darah aman sepanjang masa.

PMI Jember, dalam
rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia 14 Juni tahun 2021, menggelar serangkaian kegiatan talkshow, Pengukuhan pondok pesantren sebagai lumbung donor darah pemula, donor darah sukarela. Sekaligus sosialisasi tentang manfaat donor darah, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), juga sosialisasi tentang Covid-19.

Gerakan donor darah, gerakan bersatu melawan Covid-19, gerakan 3T (tracing, testing, dan treatment), 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta membatasi kegiatan) dalam protokol kesehatan (Prokes), harga mati. Tidak boleh ditawar-tawar lagi.

Inilah konsekuensi masa pandemi Covid-19, semua wajib menjaga diri (gerakan jaga diri), menjaga keluarga sendiri, menjaga dan mengawal lingkungan sendiri RT dan RW bahkan desa/kelurahan, saling mengingatkan bahwa masa varian baru virus Corona mengancam dan membahayakan semua warga.