banner 728x90

Selamat Jalan Setiadi Tryman, Tokoh Pers Film Indonesia, dan Anggota PWI

Obituari Setiadi Tryman

Selamat Jalan Setiadi Tryman, Tokoh Pers Film Indonesia, dan Anggota PWI
Setiadi Tryman

Catatan Ilham Bintang

‘Telah berpulang ke rumah BAPA di Surga dalam damai. Suami, Papa dan Opa kami tercinta
Bapak SETIADI TRYMAN dalam usia 84 tahun pada hari Sabtu, 15 Mei 2021 pukul 19.00 WIB.”

Berita duka itu dikirim Rita, Carmel, Lola, Carla beserta Cucu & Cici atas nama keluarga besar mendiang.

Info itu segera menyebar di berbagai group WA. Saya membacanyanya di grup WA Pengurus PWI Pusat, Minggu (16/5) siang.

Almarhum memang wartawan. Wartawan sangat senior, pernah bergabung ke Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Tokoh pers film Indonesia.

Saya mengenal ( tepatnya berguru) pada Setiadi saat ia menjadi redaktur Harian Sinar Harapan, surat kabar terpandang dan terbesar di Indonesia.

Setelah media itu dibreidel pemerintah dan kemudian terbit lagi dengan nama baru, Harian Suara Pembaruan, Mas Setiadi Tryman diangkat menjadi Pemimpin Redaksi pertamanya.

Selamat Jalan Setiadi Tryman, Tokoh Pers Film Indonesia, dan Anggota PWI

Saya merasa sangat kehilangan atas kepergian Setiadi Tryman. Sedih kehilanganseorang sahabat dan mentor sekaligus. Saya yakin perasaan kehilangan itu juga dirasaksn kalangan pers dan perfilman Indonesia pada umumnya.

Kami bersahabat lama. Sikapnya yang egaliter sangat mengesankan dalam posisinya sebagai pemimpin redaksi media besar.

Orangnya sangat rendah hati, dan memilih banyak tersenyum dengan humor-humor berkelas dan selalu menggelitik.

Di dunia film Setiadi sudah mencapai tingkat ketokohan yang dihormati masyarakat film. Sudah berkali kali menjadi juri FFI pada saat saya baru mulai menjadi wartawan. Namun sejak perkenalan pertama dengannya, praktis sejak itu kami menjalin persahabatan.

Mas Setiadi lah yang menjadi penopang utama di masa saya menjabat Ketua Humas FFI ( Festival Film Indonesia) dan FSI (Festival Sinetron), tiga priode — 15 tahun— di masa Harmoko menjadi Menteri Penerangan.

Setiadi Tryman seangkatan dan teman gaul di masa muda dengan Harmoko yang kelak menjadi Menteri Penerangan tiga priode di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Sebelum itu Setiadi sudah mengikuti dinamika kehidupan seniman dan budayawan dengan berkecimpung dalam komunitas Seniman Senen yang terkenal di Jakarta. Di situ bergaul dengan aktor terkenal Soekarno M Noer dan Haji Misbach Jusa Biran, antara lain.

Saat menjadi Pemred Harian Suara Pembaruan, saya sering diundang untuk menulis ulasan film dan bahkan menulis artikel itu langsung di atas meja dalam ruangan kantornya.

Kawan senior lain yang juga teman kolaborasi kami di masa itu adalah Paul Lumban Tobing, redaktur film Sinar Harapan. Paul juga termasuk tokoh wartawan film yang terpandang di masanya.

Markas kami masa kolaborasi itu di kantor Dewan Film Nasional, Menteng Raya. Di sini berkantor juga sahabat lama Setiadi. Namanya Zulharmans Said dan Chaidir Rahman yang merupakan kawan perjuanggan sejak tahun 1950 an. Keduanya sudah almarhum. Zulharmans Said adalah Ketua Umum PWI Pusat yang sekaligus menjabat Direktur Utama PT Perfin ( perusahasn pengedar film Indonesia). Wartawan senior Chaidir Rahman juga berkiprah di PT Perfin.
Pernah dalam kurun yang panjang, setiap sore, sepulang kantor, kami berkumpul di Dewan Film Nasional sampai tengah malam. Lokasi Dewan Film, sangat strategis, di tengah kota, Jalan Menteng Raya.