Dari Wonokromo ke Arah Darmo-Diponegoro Dilarang Melewati Jembatan Sawunggaling

* Hanya Pengendara ke Gunungsari dan TIJ Dibolehkan 

Dari Wonokromo ke Arah Darmo-Diponegoro Dilarang Melewati Jembatan Sawunggaling

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Jembatan Sawunggaling menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari Surabaya, telah diresmikan dan mulai beroperasi sehingga sejak Sabtu, (1/5/2021). Dinas Perhubungan Kota Surabaya pun telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar jembatan tersebut.

Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad menyatakan, salah satu tujuan pembangunan Jembatan Sawunggaling untuk mengatasi bottleneck (penyempitan) di Jalan Raya Wonokromo. Dengan hadirnya Jembatan Sawunggaling, maka diharapkan antrean atau kepadatan kendaraan dapat teratasi.

“Saat ini kendaraan dari Jalan Wonokromo yang akan menuju ke Jalan Gunungsari dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), dapat langsung lurus melewati Jembatan Sawunggaling,” kata Irvan, Senin (3/5/2021).

Sedangkan bagi kendaraan yang akan menuju ke arah Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro, tetap diarahkan melewati dua jembatan lama yang memiliki tiga dan satu lajur.

“Ke arah Jalan Darmo atau Diponegoro tetap melewati jembatan yang lama. Jadi ada dua jembatan lama, tinggi dan rendah itu masing-masing memiliki tiga dan satu lajur,” ujarnya.

Sementara bagi kendaraan yang akan menuju ke Mapolsek Wonokromo, dapat melintas di Jembatan Sawunggaling. Demikian pula bagi angkutan umum yang akan masuk ke TIJ dari arah Jalan Wonokromo, juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling.

“Jadi, mau ke arah Jalan Gunung Sari, Wiyung dan Mastrip itu dapat melewati Jembatan Sawunggaling. Mau ke arah TIJ dan Polsek Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling,” katanya.

Irvan menjelaskan, bahwa arus lalu lintas di jembatan yang memiliki panjang 136 meter itu, diberlakukan sistem satu arah. Yakni, dari arah selatan menuju ke utara. “Kemudian untuk Jalan Pulo Wonokromo, diberlakukan satu arah (masuk ke dalam), kecuali bagi roda 2,” terang dia.

Dalam seminggu ke depan, pihaknya menyatakan, bakal terus menyosialisasikan rekayasa lalu lintas Jembatan Sawunggaling kepada masyarakat. Sebab, dari hasil evaluasinya, masih ada beberapa kendaraan yang memang ingin melewati Jembatan Sawunggaling tapi tujuan ke arah Jalan Darmo dan Diponegoro.

Di samping itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak parkir di tepi jalan sekitaran Jembatan Sawunggaling. Pasalnya, berdasarkan catatan Dishub Surabaya, sejak dioperasikannya jembatan itu, terpantau beberapa pengendara masih memarkir kendaraannya di bawah rambu larangan parkir sekitar jembatan.

“Kami juga sosialisasikan kepada warga agar tidak parkir di tepi jalan. Karena dapat menghambat laju kendaraan yang akan ke arah Jembatan Sawunggaling. Itu kita tertibkan juga,” tandasnya. (wt)