Di mata Senator Dapil Jawa Timur itu, hal ini bermakna pertumbuhan positif pada sektor riil. “Kita memiliki bahan baku yang melimpah, tinggal perlu sentuhan kreativitas dan inovasi yang kekinian. Hal ini berpotensi juga menjadi industri yang besar, tinggal didukung dengan regulasi yang memudahkan para pelaku usaha menciptakan merk dan jenis produk,” tutur LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia siap menggebrak pasar Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Salah satu yang digalakkan dengan keikutsertaan Indonesia pada pameran Gulfood 2021 di Dubai World Trade Centre, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 21-25 Februari 2021.
Uni Emirat Arab adalah hub bagi Kawasan Teluk dan Timur Tengah. Sebagai pasar potensial, nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 tercatat sebesar USD89,42 juta atau meningkat 27,09 persen ketimbang tahun sebelumnya.(Nur)