Jakarta (Wartatransparansi.com) – Rapat koordinasi (rakor) antara sejumlah instansi, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PSSI, dan Polri telah rampung digelar pada Rabu (10/2/2021) sore WIB di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, gagal menghasilkan keputusan kesepakatan. Khususnya persiapan menghadapi kompetisi Liga 1 tahun ini.
Selain Kemenpora, PSSI, dan Polri, rapat itu juga dihadiri oleh Satgas Penanganan COVID-19, KONI Pusat, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan Indonesian Basketball League (IBL). Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan, rapat tersebut tidak memutuskan apa-apa.
Sejumlah pihak hanya menyimak presentasi dari PSSI dan PT LIB terkait rencana menggulirkan Liga 1 dan turnamen pramusim tahun ini. “Kami mendengarkan pemaparan dari PSSI dan PT LIB tentang pelaksanaan turnamen dan Liga 1. Mereka memaparkannya secara lengkap,” kata Amali.
“Mereka memaparkan perencanaan kompetisi dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Lalu, pemaparan dari mereka direspons oleh Satgas Penanganan COVID-19, KONI Pusat, dan Polri,” jelas Amali.
Amali menuturkan, Polri masih akan meninjau permintaan PSSI dan PT LIB untuk memutar Liga 1 dan turnamen pramusim di tengah pandemi COVID-19. Menteri asal Gorontalo ini melanjutkan, pada rapat itu, kepolisian belum menentukan sikap terkait izin untuk kompetisi. “Kami mendapatkan gambaran tentang kesiapan PSSI dan PT LIB untuk memutar turnamen dan kompetisi. Ini akan menjadi bahan bagi Polri untuk memelajari dan mengkaji,” jelas Amali.
“Apabila ada hal yang perlu dikomunikasikan, PSSI dan PT LIB masih memiliki waktu. Tadi rakor untuk mendengarkan pemaparan tentang pelaksanaan kompetisi, turnamen pramusim, dan protokol kesehatan,” ucapnya.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan bahwa PSSI mengapresiasi Menpora, Zainudin Amali yang telah menginisiasi pertemuan ini. Ia menyatakan PSSI dan PT LIB telah memaparkan rencana kompetisi musim 2021.
“Kami paparkan secara lengkap jadwal turnamen dan kompetisi apabila diizinkan. Selain itu, kami juga tampilkan video protokol kesehatan. Izin tergantung kepolisian, karena tugas kami menyampaikan protokol kesehatan. Catatan, suporter yang jadi perhatian luar biasa, kami bilang ke suporter dengan hormat, apabila diizinkan tanpa penonton,” kata Iriawan. (sr)