Surabaya (WartaTransparansi.com) – Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh, UB, PhD menyambut gembira kabar yang menyebutkan bahwa Polri telah memberi lampu hijau untuk digelarnya kembali kompetisi sepakbola di tanah air. “Alhamdulillah. Ini kabar menggembirakan, khususnya bagi penggemar sepakbola di tanah air,” jelasnya.
Menurut Riyadh yang juga anggota Exco PSSI itu, dengan bergulirnya kembali kompetisi sepakbola di tanah air, rakyat yang sekarang ini stress lantaran adanya pandemi Covid-19 akan terhibur. “Selain itu, roda ekonomi juga akan jalan,” ujarnya.
Pelatih, pemain, wasit dan seluruh perangkat pertandingan yang terlibat dalam sepakbola, lanjut Riyadh, juga akan mendapat penghasilan lagi. Termasuk masyarakat yang selama ini berjualan kaos dan atribut sepakbola, tukang parkir kendaraan, tayangan televisi, periklanan dan lain-lain.
Karena, sejak kompetisi terhenti lantaran tidak mendapat izin Polri dengan alasan pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang kehilangan penghasilan. Pemain dan pelatih yang selama ini mengandalkan penghasilan dari sepakbola, banyak yang kebingungan. “Apalagi yang sudah berkeluarga dan punya anak,” kata Riyadh.
Untuk itu, ia berharap kabar gembira ini segera terealisasi, meskipun Polri memutuskan tanpa penonton dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Saya yakin PSSI akan sanggup melaksanakan,” tutur pria yang berprofesi sebagai advokad ini.
“Kalau negara lain yang sudah lebih awal memutar roda kompetisi sepakbola bisa melaksanakan, mengapa kita tidak bisa?” pungkas Riyadh.
Juni menjadi waktu yang relevan ditargetkan untuk memulai kembali kompetisi. Kapan tepatnya kompetisi kembali dijalankan juga bakal dibahas pada Kongres tahunan PSSI yang rencananya bergulir 29 Mei 2021 nanti.
Ada pun, LIB membuka peluang untuk menggelar turnamen pramusim sesuai permintaan mayoritas klub Liga 1. Turnamen pramusim dianggap penting untuk kesiapan pemain menyambut liga, juga sebagai percobaan untuk operator menggelar kompetisi dengan protokol kesehatan di tengah pandemi virus corona.
Seperti diketahui, PSSI sudah memutuskan Liga 1 dan Liga 2 2020 dibatalkan. Keputusan tersebut diambil usai federasi sepakbola nasional tersebut menggelar rapat komite eksekutif (Exco), beberapa waktu lalu. Selain membatalkan kompetisi 2020, ada beberapa ketetapan lainnya yang dikeluarkan dari rapat Exco PSSI tersebut. Mulai dari tidak ada klub yang menjadi juara dan terdegradasi.
Kemudian, peserta kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2021 adalah peserta kompetisi musim 2020. Lalu terakhir kontrak pemain diatur oleh klub mengacu kepada aturan keadaan kahar di dalam kontrak masing-masing kesebelasan. (sr)