Gubernur Khofifah Salurkan Beasiswa Senilai 11,3 Milyar Bagi 850 Guru Madin

Gubernur Khofifah Salurkan Beasiswa Senilai 11,3 Milyar Bagi 850 Guru Madin
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Di sisi lain Gubernur Khofifah meyakini bahwa Pesantren dengan segala kultur dan sistem pendidikan didalamnya akan mampu menjawab dan bersaing di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Untuk itu kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madrasah diniyah memang dibutuhkan untuk menjawab tantangan tersebut.

“Proses ini tidak sederhana, tetapi bahwa di pesantren bisa diisi, bahwa Akhlakul Karimah dibentuk berseiring dengan format proses penyampaian pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui madrasah Diniyah,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Dr. Hudiyono menjelaskan bahwa sejumlah 870 guru diniyah telah mendaftar beasiswa Strata Satu maupun Strata Dua. Namun, pada akhirnya setelah dilakukan seleksi ada 850 orang yang berhasil mendapat beasiswa tersebut.

Hudiyono juga menyampaikan bahwa sesuai dengan permintaan dan melalui seleksi yang cukup ketat, tahun 2020 ini, sebagian besar dari jumlah beasiswa yang diberikan adalah untuk guru diniyah yang akan melanjutkan ke Strata Dua (S2).

“Ada kitab kuning, administratif, ketat sekali,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim, A. Hamid Syarrif mengungkapkan sesungghnya ada program beasiswa guru diniyah yang dikonversi ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Namun, karena pandemi Covid-19, sehingga program tersebut harus ditunda. Diakui Hamid, sedianya program konversi pendidikan guru Diniyah ke Universitas Al Azhar Kairo Mesir ini merupakan program tahun 2020.

“Kita sudah melakukan tes awal sebanyak 195. Karena ada Covid, kita tunda ke 2021,” ujarnya (min)