Lapsus  

Puisi Kebangsaan Polisi Bintang Tiga “Goresan Tinta Emas Itu Panggilan Mengabdi” (bag 1)

Puisi Kebangsaan Polisi Bintang Tiga “Goresan Tinta Emas Itu Panggilan Mengabdi” (bag 1)
Ketua KPK Komjen Pol. Drs. Firli Bahuri,MSi

Jenderal dua kali menjabat Kapolda ini, Kapolda Nusa Tenggara Barat (3 Februari 2017 – 8 April 2018) dan Kapolda Sumsel (20 Juni 2019 – 8 November 2019), dengan goresan sajak dan puisi, syair pak Polisi Jenderal Bintang Tiga, begitu tinggi mengabdi kepada pemilik negeri, kepada mereka “pemilik kitab suci” bumi pertiwi, Undang Undang Dasar Negara…

“Membangun Martabat Bangsa”, memberikan bunga surga selamanya, memberikan pundak beserta mata telanjang dan mata bathin menjaga negara ini.

Syair itu;
Ir. Soekarno pernah menyampaikan
“perjuangan ku lebih mudah karena melawan penjajah, perjuangan mu lebih sulit karena melawan bangsa sendiri”.

kemarin mengusir cengkraman Belanda, Jepang dan Sekutu,
sulit memuntahkan amarah, menahan duka-duka dan menggelar kematian pejuang bangsa, mereka gugur atas nama pahlawan Indonesia

Puisi kebangsaan Pak Polisi Jenderal Bintang Tiga, penjaga Marwah pemberantasan korupsi, begitu kuat memberi arti ketika suasana negeri membutuhkan kehadiran semua insan, pejuang sejati, pejuang penakluk para koruptor, pejuang tanpa pamrih.

…….
disaat yang sama,hari ini kita juga berjibaku melawan musuh bangsa sendiri ;
melawan para koruptor,
melawan kebodohan, melawan kemiskinan, melawan ketertinggalan, melawan intoleransi, melawan persekusi dan melawan korupsi.

Selamanya Jenderal Bintang Tiga ini melawan korupsi, goresan dan lukisan dari “tinta komando” itu panggilan untuk mengabdi.
(Djoko Tetuko)