Minggu, 6 Oktober 2024
34 C
Surabaya
More
    Jawa TimurSurabayaDialog Zona Risiko Tinggi, Risma Bicara Strategi Tatanan Normal Baru

    Dialog Zona Risiko Tinggi, Risma Bicara Strategi Tatanan Normal Baru

    SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjadi salah satu pembicara dalam dialog bertajuk “Zona Risiko Tinggi: Bagaimana Beradaptasi?” yang digelar Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Selasa (23/6/2020).

    Dalam acara yang digelar melalui video conference itu, Risma menyampaikan strateginya dalam mengajak warga Kota Surabaya supaya bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru atau tatanan normal baru.

    Menurutnya, hal pertama yang diterapkan di Surabaya adalah kedisiplinan, makanya dia membentuk Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo. Melalui terobosan ini, maka warga bisa saling mengingatkan antar warga yang satu dengan yang lainnya, karena di kampung itu dijaga ketat.

    “Pengawasannya sangat ketat, terutama yang keluar-masuk kampung itu,” kata Risma.

    Baca juga :  HUT ke-79 TNI, Khofifah : Profesionalisme TNI Jaga Proses Demokrasi Telah Teruji dan Terbukti

    Selain itu, Pemkot Surabaya juga membentuk pasar tangguh, industri tangguh, rumah ibadah tangguh, transportasi tangguh, mal tangguh dan sebagainya. Di berbagai sektor itu, selalu ditertibkan protokol kesehatan secara ketat.

    Ia mencontohkan di pasar tangguh itu, antara pedagang dan pembeli dipisahkan oleh tirai plastik yang telah dipasang. Bahkan, sistem pembayarannya dan penjualannya pun menggunakan nampan, sehingga tidak bersentuhan langsung.

    “Jadi, biasanya pembeli itu memberikan catatan apa saja yang akan dibeli, kemudian barang beliannya itu diletakkan di nampan itu, sehingga tidak bersentuhan,” katanya.

    Di samping itu, jalan masuk dan keluar pasar dibuat satu arah. Hal ini penting untuk menghindari berpapasan di pasar. Sedangkan untuk memastikan semua protokol itu berjalan sesuai aturan, Risma memastikan ada satgas yang dibuat sendiri oleh setiap instansi atau pun berbagai sektor itu.

    Baca juga :  DPT Surabaya 2,2 Juta, KPU Target Partisipasi Pemilih Pilkada Capai 75%

    “Di pasar itu ada satgasnya juga yang nanti akan menegur apabila ada pelanggaran,” ujarnya.

    Ia juga memastikan bahwa pengawasan terhadap berbagai sektor it uterus dilakukan. Meskipun ini tergolong berat, namun hal ini harus terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

    “Jadi kami lakukan pengawasan ini secara konsisten. Setiap hari bahkan malam ada petugas yang piket di beberapa tempat untuk memantau masyarakat yang tidak menggunakan masker dan sebagainya,” katanya.

    Risma juga menyampaikan pesan khusus kepada masyarakat, khususnya warga Kota Surabaya. Di masa pandemi ini, yang paling penting adalah harus selalu menjaga diri sendiri supaya terhindar dari virus.

    “Kalau kita menjaga diri kita, sebenarnya kita melindungi keluarga atau saudara kita yang kita sayangi. Jika masing-masing kita menjagan diri kita, sebetulnya kita menjaga dan melindungi saudara-saudara kita. Jadi kalau kita positif, jangan ragu untuk isolasi diri,” katanya. (wt)

    COPYRIGHT © 2020 WartaTransparansi.com

    Berita Terkait

    Jangan Lewatkan