Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim Ihlaskan Kadernya Masuk Golkar

Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim Ihlaskan Kadernya Masuk Golkar
Ketua PW Muhammadiyah Jatim Saat Ibrahim menyerahkan buku buku kepada Ketua Golkar Jatim M. Sarmuji.

SURABAYA (WartaTransparansi.com) – PW Muhammadiyah dengan DPD Golkar Jawa Timur itu sebenarnya tetangga dekat. Namun belakangan agak jauh karena komunikasinya kurang lancar. Dulu tahun 1998 ketika gedung Golkar di bakar massa, karyawan dan barangnya ngungsinya disini semua.

Tapi Alhamdulillah setelah sekian lama putus komunikasi, Golkar Jawa Timur hari ini mau datang  lagi. Semoga silaturahim ini akan terus berjalan dan  hubungan ini ke depan semakin erat. Demikian Dr. Saad Ibrahim, Ketua PW Muhammadiyah Jawa Timur ketika menerima rombongan pengurus DPD Golkar Jawa Timur, Jumat (19/6/2020).

Saad Ibrahim mengaku sejak mengikuti Pemilu tahun 1971, tidak nyoblos Golkar, tapi pada saat kuliah, S3, harus Golkar karena salah satu dosen penguji dari Golkar. Setelah itu nggak Golkar lagi. Tapi saya mengakui bahwa Golkar itu adalah partai besar dan hebat. Golkar adalah kebanggaan kita bersama, jelas Saad Ibrahim, lalu disambut tepuk tangan hangat semua hadirin.

Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim Ihlaskan Kadernya Masuk Golkar

Jadi kalau teman teman Golkar merasa tidak dekat, itu lebih karena teman teman ini belum mengenal Muhammadiyah secara sungguh sungguh. Anggota Muhammadiyah itu tidak harus berpolitik di Partai Amanat Nasional (PAN), bisa dimana saja.Termasuk di Golkar. Tapi yang perlu diingat betul adalah jadilah politik yang bernilai.

Saad Ibrahim yang juga dosen di UIN Malang ini kemudian mengurai tentang politik yang bernilai. Bahwa politik bernilai itu harus memberikan manfaat kepada yang lainnya dan amanah serta santun. Janga hanya untuk dirinya sendiri. “Anggota Muhammadiyah silahkan berpartai sesuai keinginannya,” tegasnya.

Saat lalu memberikan contoh tentang Mas Nugroho. Dia itu Muhammadiyah yang sekarang ikut Golkar. Sebelum masuk, Nugroho juga sudah minta izin ke organisasi. Tapi saya pesan, ketika sudah berpolitik jadilah berpolitik yang bernilai. Sebelum ini ada dua orang yang berkarir di Golkar yakni Syafig Mughni dan Zainudin Maliki, sekarang DPR RI asal PAN.

Selain itu Saad Ibrahim juga menyampaikan lembaga lembaga pendidikan  yang di kelola Muhammadiyah disemua tingkatan. Muhammadiyah itu tidak hanya menelorkan kader Muhammadyah yang ustadz, dosen dan lainya. Tapi juga  banyak menelorkan pendeta. Itu artinya perguruan tinggi Muhammadiyah sangat terbuka, untuk umum.