3. Persatuan Indonesia (Apa Kata Corona)
Butir-butir Sila Ketiga;
(1). Mudik Dilarang Silaturrahmi Makin Jarang.
(2). Pulang Kampung Dilarang Keluarga seperti Terbuang.
(3). Halal Bi Halal hanya Vertual Perekat Kebangsaan seperti Tinggal Batu Nisan.
(4). Berkunjung ke Tetangga dan Sanak Saudara Juga Sahabat Dilarang Jadilah tidak ada Simbol Persatuan seperti Ada Perang.
(5). Seluruh Pejabat Negara Menutup Pintu Rumah atau Istana, Menjauh dari Rakyat para Pemilik Negeri yang Sah. Seperti Negeri ini Tinggal Istana dalam Rumah Saja. Tidak ada Komunikasi sesama warga negara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan (Apa Kata Corona).
Butir-butir Sila Keempat;
(1). Para Wakil Rakyat Dipenjara di Rumah atau Kantor Mereka dengan Protokol Corona.
(2). Komisi Pemilihan Umum Resmi Penunda Pemilihan Kepala Daerah.
(3). Demokrasi dari Rakyat oleh Rakyat untuk Rakyat, Dimatikan dengan Dalih Kuasa Corona.
(4). Karena Corona Wakil Rakyat Semakin Lupa Membela Rakyat yang Semakin Lemah.
(5). Pemimpin Partai Politik dan Organisasi Masyarakat seperti Sholat Berjamaah Satu Irama, Membisu Dibungkam Corona.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Apa Kata Corona)
Butir-butir Sila Kelima;
(1). Pembatasan Sosial Berskala Besar Jadi Penguasa Baru, Memburu dan Menakuti Rakyat tidak Berdosa tanpa Malu.
(2). Program Bantuan Sosial Corona dari Uang Rakyat, Jadi Bermasalah.
(3). Pasar Rakyat banyak Ditutup karena Pusat Wabah.Mall dan Super Market dibuka dianggap seperti Biasa.
(4). Semua Kontak Sosial Bersama-sama dalam skala Besar termasuk Olahraga Diubah Jadi Kontak Sosial Sendiri-Sendiri Saja.
(5). Pembatasan Warga Negara di Mana-mana, Gerak pun tidak Bisa. Sudah seperti Patung dalam Rumah. Pembiaran Warga Asing Semakin Merajalela. (*)