Menu makanan yang disiapkan di dapur umum ini beragam. Mulai nasi putih, olahan sayuran, olahan ikan dan juga olahan daging ayam. Makanan hasil masakan dapur umum tersebut didistribusikan pada masyarakat sekitar.
Saat ini BPBD Provinsi Jawa Timur sudah menyiapkan lima titik dapur umum di kota Surabaya dengan bekerja sama para pedagang kaki lima. Khofifah mendorong agar dapur umum ini diperbanyak mengingat wilayah Kota Surabaya yang begitu luas.
“Tadi di PPI saya juga menyampaikan kita bisa memaksimalkan dengan memberdayakan UMKM yang berjualan makanan, pedagang kaki lima, yang ada di depan dapur umum, untuk bisa turut menyediakan penyiapan makanan untuk warga terdampak,” tegas Khofifah.
Menurut Khofifah dengan menggandeng UMKM maupun pedagang kaki lima yang berjualan makanan untuk turut menyediakan makanan siap saji saat sahur dan buka puasa, akan memperluas jangkauan masyarakat yang mendapatkan akses bantuan.
“Kami yang ada di Pemprov tentu akan berseiring dengan apa yang bisa dimaksimalkan oleh Pemkot Surabaya. Jadi sama yang ada di Gresik, dan Sidoarjo, saya rasa Surabaya ini masyarakatnya lebih padat dan lebih luas dan lebih banyak yang terdampak sehingga memang pada saat PSBB ini upaya untuk bisa saling meringankan beban masyarakat yang terdampak membutuhkan gotong royong yang maksimal,” tegas Khofifah.
Sementara itu Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah mengatakan bahwa titik dapur umum ini memiliki kapasitas produksi hingga 2.200 porsi per harinya. “Untuk distribusinya kita bisa ada armada khusus yaitu kendaraan kecil yang bisa masuk-masuk ke gang dan menjangkau nasyarakat yang ada di pelosok kawasan. Jangkauannya untuk warga terdampak covid-19 di Surabaya Selatan, Surabaya Timur dan Surabaya Utara,” pungkas Widodo. (min)





