Malahan, kata Joko yang juga kadus setempat, proposal permohonan perbaikan jembatan itu sudah disampaikan langsung ke Dinas PU Kabupaten Banyuwangi.
“Sudah disampaikan dan diusulkan, tapi belum ada kejelasan tindaklanjut dan realisasinya,” kata kepala dusun yang kesehariannya biasa dipanggil Pak Wo Joko, pada media ini, Kamis (19/3/20).
Kini, karena kondisi jembatan tersebut tak kunjung ada kejelasan kapan akan dibenahi, semakin mengundang banyaknya keluhan warga. Pasalnya, kondisi jembatan itu mulai rusak di sejumlah bagian. Selain kondisi bangunan yang mulai rusak, jembatan tua ini juga sangat sempit tidak ada pagar pengaman disisi kanan dan kirinya. Sehingga menyulitkan warga yang lalu lalang ketika ada kendaraan besar lewat.
“Sungguh jembatan ini sudah tidak layak dan membahayakan warga Dusun Temurejo yang setiap hari berlalulalang,” keluh Edy lagi.
Sementara itu, puluhan warga Dusun Temurejo pun mengadu dan berpengharapan kepada Badan Pemelitian Aset Negara (BPAN) Aliansi Indonesia (AI) Banyuwangi untuk bisa mengawal harapan mereka untuk menjembatani dan menyampaikan agar terealisasi perbaikan jembatan tersebut.
“Seluruh warga Dusun Temurejo siap bertanda tangan dan mengumpulkan KTP, sebagai dukungan penguat proposal pengajuan perbaikan serta pembangunan jembatan ini,” kata Joko. (Yin).