Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Manusia itu perlu mengenali karakter buruk yang ada dalam dirinya. Agar dalam proses mencari harta ia tidak terjebak ke dalam golongan yang terlalu berlebihan mencintai dunia. Diantara karakter buruk tersebut adalah sifat kikir
Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
(QS.Al Isra : 100)
Sesungguhnya pada saat itulah keimanan seseorang diuji untuk mau saling berbagi. Jika ia memiliki keimanan yang kuat, tentu saja dengan penuh kesadaran ia akan mengeluarkan sebagian hartanya untuk sesama. Namun jika ternyata ia menjadi kikir, berarti penyakit wahn (cinta dunia) telah menguasai dirinya.
“Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
(Q.S Ali Imran: 180)
Kikir bukanlah karakter orang beriman. Sebaliknya, kikir merupakan bukti lemahnya iman seseorang yang masih begitu besar kecintaannya terhadap harta dunia, sehingga berat baginya mengeluarkan sebagian harta yang dimilikinya untuk dibelanjakan di jalan Allah.
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan jangan pula kamu terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) sehingga nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.”
(Q.S Al-Isra: 29)
Jadilah orang yang suka bersedaqah, in syaa Allah akan dilapangkan rezeki dan dimudahkan segala urusannya. (Oleh : Ferry Ismirza)