SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Penyebaran virus corona COVID-19 bisa dicegah dengan pola hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu Forkopimda Jawa Timur mulai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Wisnoe PB hingga jajarannya kompak mencontohkan gerakan mencuci tangan yang bersih dan benar dalam kegiatan Gerakan #JatimSehat yang diselenggarakan di Monumen Polri Jalan Raya Darmo, Minggu (8/3) pagi.
Para Forkopimda Jawa Timur tersebut melakukan enam langkah gerakan mencuci tangan yang bersih dan benar sesuai anjuran kesehatan. Uniknya, gerakan tersebut diiringi dengan musik ala TikTok yang saat ini sedang digandrungi oleh penggemar media sosial.
Harapannya dengan menggunakan media yang digemari oleh semua kalangan, pesan gerakan hidup sehat dan juga mencuci tangan yang benar bisa diviralkan dan sampai ke masyarakat luas.
Dikatakan Khofifah, gerakan ini diinisiasi lantaran wabah COVID-19 telah menjadi perhatian dunia. Bahkan Bank Dunia pun melakukan koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai negara. Pemerintah juga melakukan koreksi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. “Ada juga pakar yang melakukan koreksi pertumbuhan ekonomi regional,” ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah melanjutkan, virus ini juga menimbulkan efek takut yang menyebabkan masyarakat melakukan tindakan seperti panic buying. Hal ini sempat terjadi di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat bahkan termasuk di Surabaya.
“Kita ingin masyarakat Jatim tidak melakukan panic buying seperti aksi borong apa saja. Jangan menjadikan Virus Corona sebagai monster yang menyebabkan fear effect,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Melihat fenomena tersebut, dirinya bersama Forkopimda Jatim termasuk Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya di dalamnya menggagas Gerakan Jatim Sehat. Melalui gerakan ini, dilakukan sosialisasi untuk masyarakat seperti apa Virus Corona, cara penyebarannya, maupun penangkalan atau pencegahannya.
“Masyarakat Jatim harus mendapatkan informasi yang cukup dan komprehensif. Karena itu bersama Forkopimda Jatim bersatu menyampaikan pesan Jatim Sehat,” kata orang nomor satu di Jatim.
Informasi yang komprehensif yang dimaksud termasuk cara-cara penyebaran virus corona. Dibantu oleh Dr Sudarsono dr SpP(K), Khofifah menegaskan bahwa memakai masker tidak diwajibkan bagi orang yang sehat. Sebaliknya, masker wajib digunakan bagi orang yang sakit dan tenaga medik dan para medik yang sedang merawat pasien yang sedang sakit. Dan dijelaskan pula bahwa cara termudah menghindari penularan virus corona COVID-19 adalah dengan mencuci tangan yang baik dan sempurna.
“Jika gerakan mencuci tangan melalui TikTok bisa diviralkan akan menjadi pembelajaran yang sangat baik. Itu bukan hanya untuk masyarakat Jatim tetapi untuk seluruh masyarakat yang mengakses dari konten tersebut,” katanya sambil menjelaskan langkah lainnya yang perlu dilakukan yaitu berpikir yang sehat dan pergaulan yang sehat. Pola-pola seperti ini menjadi satu kesatuan untuk pencegahan secara komprehensif.
Belum Ada Penderita Positif Virus Corona di Jatim
Ditanyai wartawan terkait suspect penderita virus corona di Jatim, Gubernur Khofifah menegaskan, hingga saat ini belum ada yang positif terkena virus corona.
Gubernur Khofifah bersama jajarannya dan Forkopimda Jatim terus melakukan pemantauan terkait hal tersebut. Ditambahkan, ada 44 rumah sakit di Jatim yang sudah memiliki ruang isolasi. Ada 41 rumah sakit yang disebut rujukan pertama, ada 3 rumah sakit rujukan utama.
“Jadi Insya Allah seluruh lini sudah melakukan langkah-langkah antisipasi secara terus terkoordinasi, bukan sendiri-sendiri. Dari ruang isolasi itu kita bisa monitor. Jadi dari ruang isolasi itulah jika ada rujukan, hasil labnya terindikasi dan positif maka kita bisa memonitor bersama,” jelasnya.
Dicontohkan dalam acara ini seperti berbagai booth layanan masyarakat dari Polda Jatim, RSAL dr Ramelan, ada rumah sakit swasta, juga rumah sakit Pemprov Jatim.
“Artinya kita bersama-sama menyampaikan pesan kepada seluruh Masyarakat Jatim, mari kita jaga diri kita, lingkungan kita pastikan sudah melakukan hidup yang sehat,” pungkasnya.
Sebanyak sekitar lima ribu undangan yang hadir antara lain, OPD di lingkungan Pemprov Jatim, jajaran Polda Jatim, jajaran Kodam V Brawijaya, perguruan tinggi, mahasiswa kedokteran termasuk IDI serta unsur kelompok masyarakat lainnya. (nov/jon)