Intinya bahwa KONI Jawa Timur harus menangani atletnya dengan serius agar bisa mempertahankan prestasi minimal sama saat PON di Jabar, syukur juara.
Untuk menuju kesana, kata Kodrat Sunyoto, faktor fisik harus disiapkan secara baik, lalu gizi atlet, latihannya harus sesuai program dan harus bermental juara. Yang terakhir ini menjadi kunci utama, ujarnya kembali menegaskan.
“Kami mendorong agar KONI Jawa Timur memperbanyak tryout dalam negeri naupun luar negeri terutama ke negara negara yang memiliki prestasi dunia. Kalau Basket kiblatnya Thiland misalnya, ya atlet bisa dikirim ke Thailand,” Demikian juga dengan cabor lainnya.
PON XX/Papua sebenarnya sama dengan PON Jabar dan lainya. Yang membedakan, secara kebetulan saja tempatnya di Papua. Karena tempatnya jauh, sehingga memerlukan banyak anggaran. Terutama provinsi yang ada di Jawa.
Tapi ini sama ketika PON berlangsung di Jatim atau Jabar. Papua harus menyiapkan dana yang tidak sedikit.
PON itu tujuannya, bukan hanya soal tolak ukur pembinaan atlet melainkan juga pemerataan pembangunan olahraga.
Melalui PON itupula, Papua bersemangat membangun fasilitas olahraga. Dampaknya, prestasi atlet Papua diharapkan juga akan meningkat. (min)