Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Islam sangat mengecam perilaku manusia yang mencintai dirinya sendiri (hubbu nafsi) dan selalu mengutamakan dirinya daripada orang lain.
Sifat ini sangat dibenci oleh Rasulullah karena merupakan cerminan sifat individualisme, yaitu sifat yang hanya memikirkan maslahat dan diri sendiri serta cenderung ingin menang sendiri.
“Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati Kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin), atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga memerlukan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(Al-Hasyr: 9).
Selanjutnya Allah juga menggambarkan bahwa orang yang berpaling dari mengingat Allah niscaya akan dijadikan baginya teman dekat dari kalangan setan-setan. Maka setan-setan itu pun merusakkan agamanya. Hal ini sebagaimana firman Allah,