SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak yang juga Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Surabaya, Jawa Timur.
Dalam kunjungan kerja sehari itu, Menko Airlangga juga memenuhi undangan pimpinan Ubaya untuk memberikan ceramah terbuka dan meresmikan program studi baru Ubaya(Universitas Surabaya) di kampus Tenggilis, Surabaya, Rabu (12/2/ Jawa Timur.
Hadir dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur Sekdaprov Heru Tjahjono mewakili Gubernur Jawa Timur Ibu Khofifah Indar Parawansa.
Sedangkan beberapa pengurus DPP Partai Golkar yang ikut dalam rombongan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto, diantaranya Wakil Ketua Umum Rizal Mallarangeng, Ketua Adies Kadir (Wakil Ketua Komisi lll DPR RI), Ketua DPP Erwin Aksa, anggota DPR RI Gatot Sudjito dan beberapa pengurus DPD Partai Golkar Jatim
Dihadapan para guru besar, dosen dan mahasiswa UBAYA, Menko Airlangga menyampaikan perkembangan ekonomi global ditengah perang dagang China-Amerika, lalu situasi Timur Tengah dan dampaknya bagi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi global hanya kisaran 2,9 persen.
Disaat perang dagang China-Amerika mulai baik, sesungguhnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mulai naik.
“Namun munculnya virus Corona pada Januari lalu, ternyata juga memberikan dampak negatif meskipun prosentasenya sangat kecil” tegas Airlangga Hartarto. Kuncinya adalah bagaimana Forum Group Discussion (FGD) Ubaya Surabaya berkontribusi. Sebab peran kampus sangat besar.
Airlangga menyatakan pemerintah saat ini tengah mengajukan 2 RUU kepada DPR yaitu RUU Cipta Kerja dan RUU Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian yang disusun dengan metode Omnibus Law. RUU Cipta Kerja mencakup 11 klaster sementara Omnibus Law Perpajakan mencakup 6 pilar.
Dua RUU ini diharapkan akan mencepat pertumbuhan investasi dan menggairahkan iklim usaha di Indonesia. Hal ini juga untuk mendorong munculnya pengusaha pengusaha baru yang pada gilirannya akan meningkatkan lapangan kerja baru.
“Draft resmi Omnibus Law, baru 3 jam lalu diserahkan ke DPR RI sebelum saya berangkat ke Surabaya. Artinya Universitas Surabaya adalah kampus pertama sosialisasi Omnibus Law.” ujar Airlangga, yang kemudian disambut hangat dengan tepuk tangan meriah dari audiens.
Forum Group Action (FGA) UBAYA mengambil thema Omnibus Law : Sebuah Harapan Bagi Dunia Investasi. Omnibus Law Cipta Kerja telah teridentifikasi 79 UU dan 1.203 pasal yang disederhanakan.
“Dengan ini akan lebih simple dan diharapkan pembahasannya tidak memakan waktu lama,” ujar Menko Airlangga.
Kaitannya dengan SDM, Airlangga menyampaikan bahwa Pemerintah akan memberikan pelatihan kepada masyarakat dengan program prakerja. Program ini akan diluncurkan pada April 2020, dengan target peserta sebanyak 2 juta.
“Masyarakat dapat mengikuti kursus atau pelatihan dimana pun, biayanya dari 3 juta sampe 7 juta, lebih pun bisa,” imbuhnya.
Demi menurunkan tingkat pengangguran, Pemerintah juga akan mendorong program place and train. “Pemerintah akan bertanya kepada perusahaan, SDM seperti apa yang dibutuhkan. Kemudian, Pemerintah yang akan membiayai pelatihannya,” tutur Menko Airlangga.
Terkait ketenagakerjaan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja, Airlangga menuturkan manfaat yang didapat dari program jaminan kehilangan pekerjaan. Dalam program ini, Pemerintah akan memberikan pelatihan, memberi uang saku selama 6 bulan serta job placement.
“Ini khusus bagi karyawan yang perusahaannya bangkrut atau ter-PHK (bukan karena tindak kriminal) dan aktif membayar BPJS ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Sweetener juga akan diberikan khusus kepada perusahaan-perusahaan menengah ke atas yang sudah mempunyai banyak tenaga kerja. “0 sampai 5 tahun diberikan 1 bulan gaji, kemudian ada yang 2 bulan gaji, 3 bulan gaji, sampai yang sudah kerja 20 tahun misalnya bisa mendapatkan 5 bulan gaji,” tutur Airlangga.
Tidak hanya pada skala perusahaan besar, Pemerintah juga memberikan keberpihakannya kepada pengusaha kecil dan menengah. Perusahaan dengan modal kurang dari 10 miliar hanya cukup melakukan pendaftaran untuk melakukan kegiatan usaha. “Tidak perlu urus izin macam-macam, sudah boleh berusaha,” ujarnya.
Selain itu, keberpihakan Pemerintah juga salah satunya ditunjukkan dengan program PT sendirian dan peningkatan pembiayaan KUR Mikro.
“Selama ini yang menerima KUR Mikro jumlahnya baru 6 juta, ini akan ditingkatkan menjadi 10 juta di tahun 2020, serta jumlahnya akan ditingkatkan menjadi 30 juta di tahun 2024,” tutur Airlangga.
Di bidang penelitian, kini Pemerintah juga dapat menggandeng swasta. Apabila suatu lembaga penelitian melakukan penelitian yang dapat diterapkan di kalangan industri, kemudian industri tersebut bersedia membiayai, maka perusahaan tersebut berhak menerima potongan perpajakan. Hal ini karena Pemerintah telah mengeluarkan super deduction tax yang besarnya mencapai 300 persen.
Di akhir pidato kuncinya, Airlangga berharap bahwa Ubaya dapat menjadi garda pertama untuk sosialisasi RUU Cipta Kerja. Keberadaan UU ini nantinya akan dirasakan dampaknya di atas 5 tahun. “Omnibus Law Ciptaker ini bukan untuk kami, tapi untuk adik-adik mahasiswa,” tuturnya.
Dalam acara ini Menko Perekonomian juga diberi kesempatan untuk meresmikan 5 program dan 1 program studi baru dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR).
Program tersebut antara lain Data Science and Artificial Intelligence, Game Development, Biomedical Electronics, Mechanical and Manufacturing Engineering, Information Management, dan Network and Cyber Security.
“Kami berusaha menjawab kebutuhan yang kekinian,” tutur Benny Lianto selaku Rektor Ubaya. (min)