Efisiensi ini juga berimbas dengan terjadinya penghematan anggaran sebesar Rp 39 miliar.
SAKIP di Lamongan juga rupanya memacu tumbuhnya inovasi yang memberi manfaat pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
Salah satunya adalah Program Tersapu Jagat, ternak sapi usaha jagung meningkat.
Inovasi ini berprinsip pada zero waste. Sehingga setiap limbah dari ternak termanfaatkan untuk pertanian dan demikian pula limbah pertanian dimanfaatkan untuk peternakan.
Melalui Tersapu Jagat, keuntungan peternak sapi bisa meningkat hingga 206 persen. Produktivitas jagung juga meningkat 72, 4 persen, dari 5, 8 ton menjadi 10 ton per hektar.
Ditambahkannya, capaian ini berimbas langsung pada naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) Peternakan dari 103, 78 menjadi 108, 84.
NTP sendiri merupakan salah satu indikator dalam menentukan tingkat kesejahteraan petani.(rin)