Cegah Coronavirus China, Kemenkes Siagakan Termoscanner di 135 Pintu Masuk Indonesia

Cegah Coronavirus China, Kemenkes Siagakan Termoscanner di 135 Pintu Masuk Indonesia
Sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, China, dilaporkan 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit. 7 orang dalam kondisi kritis dan 2 orang meninggal pada tanggal 16 dan 17 Januari 2020.

JAKARTA – Sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, China, dilaporkan 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit. 7 orang dalam kondisi kritis dan 2 orang meninggal pada tanggal 16 dan 17 Januari 2020.

Saat ini sudah diketahui penyebabnya adalah novel Coronavirus (2019-nCoV) yaitu jenis virus baru yang satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS.

Khawatir virus tersebut menyebar ke Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan termoscanner di 135 pintu keluar masuk negara Indonesia.

”135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan termoscanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kalau ada orang dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka posturnya terlihat berwarna merah pada termoscanner,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Anung Sugihantono, dikutip Rabu (22/1/2020).

Selain itu, bandara-bandara di seluruh Indonesia terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari Cina, meningkatkan kewaspadaan di antaranya dengan mengaktifkan thermal scanner, memberikan health alert card dan KIE pada penumpang. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner.