“Ikhtiar kita mendidik murid dengan pengasuhan dan bimbingan secara tulus, insyaallah akan memberi memori positif bagi anak yang akan menjadi benih tumbuhnya karakter yang positif dan kreatif di masa depan mereka,” ujar Anas.
Pada kesempatan itu Anas juga meminta agar sekolah menjadi tempat tersemainya jiwa inklusi dimana anak bisa bersahabat dengan keragaman. Karena anak yang berjiwa inklusi akan bisa menempatkan diri dengan baik dan bergaul dengan siapa saja.
“Kita tentu ingin anak-anak kita bisa menjadi generasi unggul yang tumbuh dengan jiwa moderat, bisa mengayomi semua kalangan. Ini harus dimulai sejak dini, sejak bangku sekolah,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Anas pun berterima kasih kepada para kepala sekolah dan guru yang telah memiliki kepedulian dalam memberikan pendidikan yang berkualitas pada muridnya.
“Saya juga berterima kasih pada kepala sekolah yang telah peduli pada lingkungan sekitarnya, khususnya terlibat langsung untuk memburu anak-anak putus sekolah agar bisa kembali belajar di kelas. Kepedulian ini harus terus dilanjutkan,” ujarnya.
Pada momen tersebut juga dilakukan penandatanganan pakta integritas oleh perwakilan kepala sekolah sebagai komitmen untuk mendukung terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan membangun karakter siswa di Banyuwangi.
“Kami akan terus pantau komitmen para kepala sekolah dan guru dalam mendidik siswa. Karena kami ingin generasi penerus daerah menjadi generasi unggul yang membanggakan dan mampu berkiprah bagi kemajuan daerahnya dan bangsa,” pungkas Anas. (jam)