SURABAYA – Sepulang dari menunaikan ibadah Umroh, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), Rabu (8/1/2820) besok langsung melakukan peninjauan penanganan bencana di Kabupaten Mojokerto dan Gresik.
Plt. Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim Aries Agung Paewai di Surabaya, Selasa (7/1) menjelaskan, Gubernur Khofifah memerintahkan langsung via pesan singkat agar setiba di tanah air ingin langsung ke lapangan.
Peninjauan itu setelah ibu gubernur menerima laporan dari Para Kepala OPD menyusul bencana di dua daerah itu.
Dalam pesan singkatnya, disebutkan titik pertama yang akan ditinjau Gubernur Khofifah yaitu Pintu Dam Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto yang jebol beberapa waktu yang lalu.
Empat dari enam Pintu Dam Kedunggempol di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jumat (27/12/2019) jebol. Empat pintu jebol tersebut karena terseret tanaman enceng gondok akibat debit air Kali Sadar meningkat. Pada kejadian ini tidak terdapat korban jiwa.
Lalu, mantan Mensos RI di era Presiden Jokowi itu akan melanjutkan peninjauan ke lokasi banjir luapan yang diakibatkan meluapnya Kali Lamong.
Aries mengatakan, ada dua desa di Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, terendam banjir, Selasa (7/1/2019).
Dampaknya pada Desa Pulorejo Dusun Klanting terdapat 2 rumah warga tergenang 20-30 cm, persawahan tergenang 20 Ha. Untuk Desa Banyulegi Dusun Balong terdapat genangan sekitar 20-25 cm pada jalan lingkungan, genangan sekitar 10-20 cm pada 12 rumah warga, dan persawahan tergenang seluas 25 Ha.
Berdasarkan keterangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim, wilayah hulu Kali Lamong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.
Seusai meninjau banjir di Mojokerto, gubernur perempuan pertama di Jatim meninjau banjir di Kabupaten Gresik. Banjir tersebut diakibatkan hujan intensitas tinggi pada 6 Januari 2020, pukul 16.00 WIB serta tersumbatnya drainase/selokan mengakibatkan banjir genangan di beberapa titik.
Ibu Gubernur menginginkan bahwa langkah langkah yang dilakukan oleh Tim Penanggulangan bencana Pemprov. Jatim masif dan terencana untuk mengantisipasi hal-hal yang sifatnya butuh penanganan cepat dan langsung melakukan respon secara bersama-sama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota, pungkasnya.(min)