JAKARTA – Gempa susulan tejadi di Jailolo, Maluku Utara (Malut). Hingga berita diturunkan, sudah terjadi 28 kali gempa susulan dengan gempa terbesar Magnitudo 5,9. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Selanjutnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, peringatan tsunami akibat gempa di Malut dicabut. Meski demikian, warga tetap diimbau mewaspadai gempa susulan.
“Masyarakat diimbau kembali ke tempat masing-masing. Namun demikian, diimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap gempa susulan. Jadi yang diwaspadai adalah gempa-gempa susulan. Bukan tsunami, karena sudah berakhir,” kata Dwikorita di Kantor BMKG, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019).
Dikatakan, ada 28 gempa susulan yang terjadi. Yang paling besar bermagnitudo 5,9.
“Diperkirakan gempa susulan akan tetap terjadi,” katanya.
Dia juga mengimbau warga mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui situs resminya. Dia meminta masyarakat tidak mudah percaya informasi yang tidak jelas kebenarannya.
“Sekali lagi jangan mudah terpengaruh isu tak bertanggung jawab,” ucapnya.
Sebelumnya, gempa Magnitudo 7,1 terjadi di Jailolo dan berpotensi menimbulkan tsunami pada Kamis (14/11) pukul 23.17 WIB. Kini, status peringatan dini tsunami telah dicabut BMKG. (wt)