KEDIRI – Munculnya polemik akan anggaran Sholat malam yang mencapai Miliaran, akhirnya diklarifikasi oleh Ari Pramono, Kepala Bagian Adminitrasi Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Dia menanggapi akan beredarnya kabar di masyarakat, bahwa kegiatan rutin sholat malam yang berlangsung selama 15 tahun di wilayah Kabupaten Kediri, dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kediri sebesar 1,4 miliar.
Menurutnya, hal tersebut dinilai kurang tepat kalau anggaran sebesar itu hanya untuk pelaksanaan sholat malam saja.
Jadi, nemang ada anggaran untuk Kegiatan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan sebesar 1.4 Milyar yg terdiri dari kegiatan kajian keagamaan, pertemuan tokoh agama dan tokoh masyarakat, kegiatan selama Bulan Ramadhan, sholat malam di wilayah, operasional masjid Al Furqon Pemkab serta pembinaan mental pegawai satu bulan sekali,” Ucap Ari Pramono, Selasa (12/11/2019)
Dirinya menjabarkan, khusus untuk kegiatan sholat malam dengan menggunakan anggaran tersebut hanya untuk biaya perjalanan dinas survey persiapan pelaksanaan, honorarium Imam sholat, muadzin serta petugas lainnya.
Disamping itu, Ari Pramon sangat menyayangkan akan munculnya pemberitaan media online beberapa hari lalu, tentanf kegiatan rutin sholat malam di anggarkan sebesar 1,4 Miliar. Ia menilai, hal ini kurang tepat, lantaran jumlah anggaran tersebut diperuntukkan membiayai beberapa kegiatan yang sudah disebutkan sebelumnya.
Jadi, anggaran 1.4 Milyar adalah untuk Kegiatan Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan dimana pelaksanaan sholat malam hanya salah satu bagian dari kegiatan tersebut yg penggunaan anggarannya sudah saya jelaskan” imbuhnya.
Selain itu, Ari juga mengaku, untuk kegiatan Sholat malam di Pendopo Kabupaten Kediri yang rutin dilaksanakan setiap malam jumat.
Budaya yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kediri, sudah dilakukan Pak Sutrisno sejak menjadi Bupati Kediri, waktu itu ” pungkasnya. (bud)