Sesi diskusi panel yang dibuka oleh Ms. Mami Mizutori (Perwakilan Khusus Sekjen PBB untuk PRB) sendiri bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan berbagi pembelajaran dalam pengurangan risiko tsunami, pembangunan rekonstruksi tangguh, serta integrasi tsunami dalam strategi pengurangan risko multi ancaman bencana dan sistem peringatan dini.
Pada kesempatan tersebut, Deputi menyampaikan paparan bertajuk “Prepare to be Safe: Indonesian Way to Deal with Tsunami” yang berisi pengalaman Indonesia dalam menghadapi tsunami yang disebabkan oleh tektonik dan nontektonik.
Di samping itu juga disampaikan upaya-upaya Indonesia dalam meningkatkan kapasitasnya untuk menghadapi tsunami, termasuk di antaranya pemanfaatan data dan teknologi untuk inovasi InaRISK, pengembangan MHEWS, Ekspedisi Desa Tangguh Bencana Tsunami, pendekatan PRB berbasis ekosistem (_green belt_ dan _coastal vegetation_), pembangunan shelter evakuasi vertikal, pemasangan rambu dan papan informasi, serta pendekatan gerakan seperti Sekolah Laut dan Hari Kesiapsiagaan Bencana. (wt)