SURABAYA – Jatim semakin menjadi kekuatan yang menakutkan di pentas gulat nasional. Tim gulat Jatim mendominasi peraihan gelar dan medali pada sejumlah event gulat tanah air, termasuk Kejurnas Senior di Grobogan, Jateng, 2018, dan Kompetisi Gulat Pomnas 2019.
Tak mengherankan jika tim gulat Jatim sudah disebut-sebut bisa ‘merajai’ persaingan di Babak Prakualifikasi Gulat PON XX/2020, yang diselenggarakan 1-5 November mendatang di GOR Otista Jakarta Timur.
Fathur Rahman, pelatih kepala tim gulat Jatim, menyebut anggapan tersebut terlalu berlebihan. Dia mengatakan, kekuatan gulat Jatim masih belum bisa dikatakan di atas daerah-daerah lainnya yang superioritasnya sudah diketahui.
Kalimantan Timur bisa kesal kalau dikatakan Jatim sudah jauh lebih unggul. Tidak seperti itulah. Kalsel juga menjadi ancaman kuat. Mereka mendatangkan tiga pegulat Bulgaria untuk membantu persiapannya menghadapi Pra PON ini,” ungkap Fathur Rahman di koni kemarin
Fathur menyebut, tekad semua kompetitor menghadapi babak Pra PON ini sama. Yakni, meloloskan sebanyak mungkin pegulatnya.
Kita belum bicara medali. Sekarang ini semuanya fokus bagaimana bisa lolos dari babak ini dan bertanding di Papua tahun depan. Saya juga berharap, pegulat saya lolos semua di 18 kelas yang dipertandingkan. Itu juga yang diminta pimpinan KONI Jatim. Samalah semuanya,” jelas Fathur, yang bersama Buyamin (Kaltim), Zulhaidir (Kalsel) dan Edem Abduraimov (Bulgaria) menangani 18 pegulat Asian Games XVIII/2018.