JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengajak para pengusaha pariwisata untuk menarik wisatawan mancanegara (wisman) agar turut serta memajukan wisata kuliner dan wisata belanja di Indonesia.
Arief Yahya menjelaskan kuliner memberikan kontribusi tertinggi bagi PDB Ekonomi Kreatif. Yang pertama itu kuliner 42 persen, yang kedua fashion 18 persen, dan ketiga kriya 15 persen yang masuk dalam katagori belanja.
“Wisatawan mengeluarkan 30-40 persen dari total pengeluaran mereka untuk kuliner dan belanja. Bila ditotal, belanja dan kuliner mencapai 75 persen. Kuliner pula yang jadi tiga besar tujuan orang berwisata,” kata Arief saat launching Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Ditegaskan, strategi pengembangan wisata kuliner untuk menjadikan Indonesia destinasi unggulan. Yang pertama, menetapkan National Foods yang sudah populer di media massa dunia seperti CNN Survey yaitu Soto, Rendang, Nasi Goreng, Sate, dan Gado-Gado.
Kedua, menetapkan destinasi wisata kuliner. Saat ini Bali, Joglosemar, dan Bandung sedang didorong untuk menjadi destinasi gastronomi standar UNWTO.
“Wisata kuliner mempunyai portofolio produk sempurna, karena size-nya besar, sustainability tinggi, dan spread-nya besar. Untuk itu para pengusaha harus jeli mengambil hal itu,” katanya.
Namun untuk menarik wisman agar berwisata kuliner dan belanja di Indonesia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki.