Potensi Wisata Kapal Pesiar ke Indonesia Menjanjikan

Potensi Wisata Kapal Pesiar ke Indonesia Menjanjikan
Indonesia mengikuti konferensi wisata kapal pesiar dalam ajang Cruise Lines International Association (CLIA) Cruise-360 Australasia yang berlangsung di Sydney, Australia.

“Delegasi kita mendapatkan keyakinan bahwa, semua operator kapal pesiar di dunia ingin meningkatkan jumlah kunjungan ke perairan Indonesia.  Bagi wisman, keindahan alam dan budaya nusantara sudah tidak diragukan lagi. Apalagi, Pemerintah Indonesia telah menggiatkan deregulasi dan membangun infrastruktur pelabuhan dan terminal untuk kapal pesiar di perairan nusantara,” ujarnya.

Namun demikian, masih ada beberapa catatan Delegasi RI untuk segera diselesaikan antara lain ketersediaan BBM kapal pesiar di Pelabuhan Ambon, sistem air bersih, sistem pengolahan sampah, dan ketersediaan pengukur arus laut di Pelabuhan Benoa-Bali.

Selain itu juga, berkaitan dengan kebijakan penutupan Pulau Komodo yang hingga kini belum ada kepastian secara tertulis.

Indroyono menjelaskan, kepastian sangat diperlukan karena pemasaran jalur kapal pesiar dilakukan oleh pihak industri untuk kurun satu hingga dua tahun kedepan.

“Hal itu juga berkaitan dengan boleh atau tidaknya kapal pesiar memasuki wilayah Taman Nasional Raja Ampat di Papua Barat. Mengingat kapal-kapal pesiar tadi telah dilengkapi sistem teknologi GPS modern. Dan kapal tidak perlu lego jangkar lagi, sehingga tidak merusak terumbu karang,” paparnya.

Dalam Konferesi CLIA 360 Cruise, 30 Agustus kemarin, Indonesia memperkenalkan 19 Pelabuhan sebagai destinasi kapal pesiar di nusantara. Menurutnya, industri kapal pesiar dunia mulai tertarik untuk memulai kegiatan mengunjungi Tanjung Lesung. Tujuannya adalah untuk melihat Gunung Anak Krakatau, mengunjungi Belitung, mengunjungi Balikpapan, mengunjugi Rinca, dan mengunjungi Ambon sebagai destinasi-destinasi baru.

Dalam lima tahun ke depan akan selesai dibangun 127 kapal pesiar baru di seluruh dunia. Sebanyak 27 di antaranya kapal-kapal pesiar besar yang mampu mengangkut 3000 – 7000 penumpang.

“Semuanya memerlukan destinasi wisata, dan Indonesia menjadi prioritas menarik bagi industri kapal pesiar dunia. Meski Thailand, Vietnam, dan Filipina juga gencar mempromosikan destinasi-destinasi wisata kapal pesiar di wilayah mereka. Tapi Ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi industri wisata kapal pesiar di Indonesia,” ujarnya. (wt)